KOMPAS.com - Tumor otak adalah massa atau pertumbuhan sel-sel abnormal yang terjadi di otak.
Secara umum, tumor otak bisa dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sifatnya, yakni non kanker (jinak) dan kanker (ganas).
Sementara, kemunculan tumor otak dapat dimulai dari organ otak itu sendiri (tumor otak primer) atau bisa juga merupakan sebaran kanker dari bagian tubuh lain (tumor otak sekunder atau metastasis).
Baca juga: Dokter Sebut Ubah Warna Kulit Jadi Putih Bisa Picu Kanker Kulit
Perbedaan lokasi tumor tersebut jelas perlu diperhatikan. Pasalnya, hal itu dapat memengaruhi fungsi sistem saraf dalam tubuh.
Selain lokasi, tingkat pertumbuhan tumor juga patut diwaspadai karena bisa memengaruhi pilihan pengobatan.
Ada banyak jenis tumor otak yang bisa diderita seseorang. Beberapa di antaranya, yakni:
1. Neuroma akustik
Neuroma akustik atau dikenal juga sebagai schwannoma vestibular adalah tumor non-kanker yang biasanya tumbuh lambat.
Tumor ini berkembang pada saraf (vestibular) utama yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak.
Cabang-cabang saraf ini secara langsung dapat memengaruhi keseimbangan dan pendengaran.
2. Astrositoma
Astrositoma adalah jenis kanker yang dapat terbentuk di otak atau sumsum tulang belakang.
Astrositoma dimulai pada sel yang disebut astrosit yang mendukung sel-sel saraf.
Tanda dan gejala astrositoma tergantung pada lokasi tumor yang tumbuh.
Astrositoma yang terjadi di otak dapat menyebabkan:
Sementara, astrositoma yang terjadi di sumsum tulang belakang dapat menyebabkan:
Astrositoma bisa menjadi tumor yang tumbuh lambat atau bisa menjadi kanker agresif yang tumbuh dengan cepat.
3. Metastasis otak
Metastasis otak terjadi ketika sel-sel kanker menyebar dari situs aslinya ke otak.
Setiap kanker dapat menyebar ke otak, tetapi jenis yang paling mungkin menyebabkan metastasis otak adalah paru-paru, payudara, usus besar, ginjal dan melanoma.
Baca juga: Benarkah Makan Tomat Bisa Cegah Penyakit Kanker?
Metastasis otak atau tumor otak sekunder, terjadi pada 10 hingga 30 persen orang dewasa dengan kanker.
Ketika tumor otak metastasis tumbuh, mereka menciptakan tekanan dan mengubah fungsi jaringan otak di sekitarnya.
Metastasis otak dapat menyebabkan banyak tanda dan gejala.
Perawatan untuk orang-orang yang kankernya telah menyebar ke otak seringkali adalah pembedahan, terapi radiasi atau keduanya.
Dalam beberapa kasus, kemoterapi dan imunoterapi sangat membantu mengatasi penyakit tersebut. Perawatan seringkali difokuskan pada pengurangan rasa sakit dan gejala-gejala akibat kanker.
4. Karsinoma pleksus koroid
Karsinoma pleksus kororoid adalah tumor otak kanker ganas yang jarang terjadi, terutama pada anak-anak.
Sebuah karsinoma pleksus koroid dimulai di dekat jaringan otak yang mengeluarkan cairan serebrospinal. Tumor non-kanker dari daerah ini disebut korpus papiloma koroid.
Ketika tumor tumbuh, hal itu dapat memengaruhi fungsi struktur terdekat di otak hingga menyebabkan:
Perawatan dan kemungkinan pemulihan tergantung pada ukuran tumor, lokasi, penyebaran, usia penyintas, dan kesehatan umum.
5. Craniopharyngioma
Craniopharyngioma adalah jenis tumor otak yang tidak bersifat kanker.
Craniopharyngioma dimulai di dekat kelenjar pituitari otak, yang mengeluarkan hormon yang mengontrol banyak fungsi tubuh.
Ketika craniopharyngioma perlahan-lahan tumbuh, hal itu dapat memengaruhi fungsi kelenjar pituitari dan struktur terdekat lainnya di otak.
Baca juga: Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, Jenis, Pengobatan
Craniopharyngioma dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak dan orang lanjut usia (lansia).