Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Takut Sakit Justru Lemahkan Sistem Imun, Kok Bisa?

Kompas.com - 04/03/2020, 10:07 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Masuknya wabah virus corona baru atau Covid-19 ke Indonesia membuat banyak warga Indonesia panik.

Alhasil, banyak orang berbondong-bondong berburu masker dan hand sanitizer agar tak tertular virus tersebut.

Tak sedikit orang yang merasa takut berada di tempat umum karena dihantui wabah Covid-19. Padahal, ketakutan atau kekhawatiran berlebihan itulah yang membuat kita semakin mudah tertular berbagai penyakit, termasuk infeksi virus corona.

Melansir laman Psychology Today, terlalu takut atau khawatir jatuh sakit justru akan membuat kita mengalaminya.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Konsumsi Buah dan Sayur untuk Tingkatkan Imunitas

Hal ini terjadi karena rasa takut dan khawatir tersebut membuat tubuh kita menjadi stres yang turut memengaruhi sistem imunitas.

Ahli imunologi klinis Leonard Calabrese juga mengatakan, stres dapat memengaruhi sistem imunitas tubuh manusia.

Dalam waktu singkat, kortisol memang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan membatasi peradangan.

"Namun, terlalu banyak kortisol justru dapat meningkatkan peradangan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh," ucap Calabraese, dilansir dari Cleveland.

Selain itu, stres juga dapat menurunkan kadar limfosit atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi. Semakin rendah tingkat limfosit, semakin tinggi risiko kita terkena virus.

Melansir WebMD, rasa khawatir berlebihan juga bisa memicu depresi yang berakhir pada keinginan untuk bunuh diri.

Penelitian yang dilakukan psikolog Paul Slovic dan Dan Kahneman tentang the psychology of risk perception atau persepsi risiko dalam pendekatan psikologi.

Riset yang dilakukan oleh dua psikolog tersebut telah mengungkapkan bahwa ketakutan manusia tidak selalu sesuai dengan fakta.

Hal tersebut tejadi karena adanya kesadaran diri yang dapat kita gunakan untuk meminimalisir bahaya kekhawatiran yang berlebihan.

Jadi, saat rasa khawatir melanda sebisa mungkin kita harus melakukan kontrol diri dengan melakukan manajemen stres.

Mengurangi stres

Melakukan manajemen stres sangat membantu untuk membuat pikiran rileks dan menghilangkan tekanan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh kita. Menurut Calabrase, berikut dua langkah efektif untuk mengurangi stres:

Baca juga: 6 Kelompok Orang yang Paling Rentan Tertular Virus Corona

1. Meditasi 

Bermeditasi selama 10 menit hingga 15 menit sebanyak tiga atau empat kali seminggu dapat menurunkan stres.

Aktivitas tersebut dapat mengurangi kadar kortisol peradangan dalam tubuh.

Penelitian juga menunjukkan bahwa meditasi membantu mencegah kerusakan kromosom yang mengarah pada kanker dan penuaan dini.

2. Yoga

Berlatih yoga juga menurunkan kadar hormon stres dan menenangkan sistem saraf untuk mengurangi peradangan.

Pernapasan dalam membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita terhadap infeksi. Yoga juga bisa membantu melancarkan sirkulasi dalam sistem limfatik dan menyaring racun dalam tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau