Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2020, 20:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian pria merasa bangga jika memiliki ukuran penis yang besar.

Hal itu terjadi karena mereka menganggap penis sebagai simbol kejantanan.

Begitu juga sebaliknya, ada pria yang merasa kurang percaya diri ketika merasa ukuran penisnya kecil.

Menjadi masalah, di masyarakat selama ini beredar anggapan jika pria yang memiliki badan gemuk cenderung memiliki penis pendek atau kecil. 

Baca juga: Jangan Salah Paham, Kenali 7 Fakta tentang Penis Berikut

Para pria yang berbadan gemuk pun akhirnya kerap minder karena diberi stempel tak mampu membagiakan pasangan akibat memiliki penis mungil.

Apakah pandangan tersebut benar?

Obesitas menganggu produksi hormon testoteron

Melansir Buku Seksualitas Manusia: Masalah dan Solusi (2019) karya Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And., kegemukan atau obesitas memang bisa jadi salah satu penyebab penis tak bisa tumbuh maksimal.

Sel lemak dari kegemukan diketahui bisa memproduksi bahan yang dapat mengganggu produksi hormon dalam tubuh, termasuk hormon testoteron jenis Dihydrotestosterone (DHT) yang paling menentukan dalam perkembangan organ reproduksi, yakni penis dan kantong zakar.

Sementara itu, tumpukan lemak di dasar penis juga akan dapat menyebabkan penis seperti terbenam dalam tumpukan lemak.

Namun pada teorinya, ukuran penis seseorang bukan hanya ditentukan oleh faktor non-genetik, melainkan juga faktor genetik.

Di mana, faktor orang tua bisa ikut menentukan ukuran fisik, termasuk ukuran penis sang anak.

Dengan kata lain, seseorang yang tidak gemuk pun bisa saja memiliki penis yang pendek atau kecil berkat faktor genetik.

Baca juga: 8 Bentuk Penis, Manakah yang Tak Normal?

Begitu juga sebaliknya, pria gemuk bisa juga mempunyai penis yang bisa dianggap besar karena faktor bawaan.

Solusi mengatasi masalah penis kecil

Jika seorang pria ternyata memiliki ukuran penis belum maksimal karena hormon DHT yang rendah, maka panatalaksanaan yang dapat meningkatkan DHT tidak lain adalah solusinya.

Penatalaksanaan tersebut tidak lain dilakukan dengan cara mengurangi faktor penghambat DHT dan memperbaiki faktor penambah DHT.

Seperti diketahui, kegemukan termasuk satu faktor penghambat DHT itu. Oleh karena itu, para pria yang ingin menghindari kemungkinan memiliki penis kecil termasuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, dianjurkan untuk bisa menggapai berat badan ideal. 

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Gatal pada Penis

Sedangkan penggunaan obat kedokteran bisa dilakukan untuk meningkatkan hormon DHT, kecuali karena faktor genetik tertentu, misalnya penderita sindrome klinefeller.

Mengusahakan perbaikan ukuran organ vital tidak ada salahnya, yang tidak boleh yakni minder berlebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau