Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2020, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline,

KOMPAS.com - Bagi masyarakat Indonesia, mengonsumsi es atau air dingin selalu diklaim sebagai penyebab batuk dan pilek.

Bahkan, mereka percaya bahwa minum air es disinyalir membuat gejala flu semakin parah.

Pengaruh minum es pada tubuh

Melansir laman Healthline, minum air es memang dapat mempengaruhi tubuh. Riset juga membuktikan bahwa minum air dingin dapat memperparah pilek dan hidung tersumbat.

Sebaliknya, mengonsumsi makanan atau minuman hangat justru dapat meringankan hidung yang tersumbat.

Baca juga: Terlalu Takut Sakit Justru Lemahkan Sistem Imun, Kok Bisa?

Riset yang dilakukan tahun 2001 juga membuktikan, minum air dingin bisa memicu migrain pada orang yang telah didiagnosis memiliki penyakit tersebut.

Sayangnya, riset tersebut hanya dilakukan dalam skala kecil sehingga belum cukup untuk membuktikan efek samping minum air dingin atau es yang selama ini dipercayai banyak masyarakat Indonesia.

Melansir Hello Sehat, hingga sata ini belum ada riset yang membuktikan keterkaitan konsumsi es dengan gejala flu. satu-satunya penyebab flu yang telah terbukti secara ilmuah adalah virus.

Flu juga sangat berkaitan dengan daya tahan tubuh seseorang, sehingga ada yang mudah tertular dan ada yang tidak tertular.

Jika minum air dingin atau es menyebabkan flu atau membuat flu semakin parah, penyebabnya bisa dua hal, yakni alergi dan daya tahan tubuh yang lemah.

Meski demikian, pastikan kebersihan diri dan wadah yang digunakan untuk minum air dingin atau es terbebas dari virus yang menyebabkan influenza dan berbagai penyakit lainnya.

Manfaat air es

Di sisi lain, minum air dingin ternyata memiliki berbagai manfaat.Berikut berbagai manfaat mengonsumsi air dingin:

1. Menjaga suhu inti tubuh

Riset yang diterbitkan dalam Journal of the International Society of Sport Nutrition menemukan bahwa orang yang mengonsumsi air dingin mampu menjaga suhu inti tubuh sebanyak 50 persen dibandingkan dengan orang yang minum air dengan suhu kamar.

Minum air dingin membuat tubuh lebih mudah mempertahankan suhu inti tubuh yang lebih rendah. Alhasil, tubuh akan terjaga dari panas dan meningkatkan peforma kita saat berolahraga.

Saat demam, kita harus menjaga agar tubuh terhidrasi penuh karena tubuh sedang bekerja keras untuk melawan segala faktor yang menyebabkan demam.

Air dingin adalah pilihan tepat untuk membuat tubub tetap terhidrasi karena dapat menurunkan suhu inti tubuh.

Kita juga bisa menambahkan beberapa perasan lemon segar dan garam untuk membantu mengisi elektrolit yang hilang.

Baca juga: Minum Jus atau Infused Water, Mana yang Lebih Baik?

Minum air yang dingin dapat membantu membakar beberapa kalori ekstra karena membuat tubuh harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu intinya.

4. Melawan heat stroke

Cuaca yang panas membuat tubuh rentan mengalami heat stroke atau peningkatan suhu secara drastis.

Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa mengonsumsi air dingin karena akan lebih cepat diserap saat udara panas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau