KOMPAS.com - Masyarakat diminta tak panik apabila belum memiliki masker yang dimaksudkan untuk mencegeh penularan virus corona atau Covid-19.
Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Prof. Dr. dr. Suradi, Sp.P (K), MARS, FISR, menegaskan masker sebenarnya hanya direkomendasikan untuk dipakai oleh mereka yang mengalami gejala batuk, pilek atau merasa menderita gejala infeksi Covid-19 agar tidak menularkan virus ke orang lain.
Baca juga: Masker Tak Efektif Cegah Virus Corona, Malah Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi
Sedangkan bagi mereka yang sehat, menurut Prof Suradi, tidak perlu menggunakan masker jika tujuannya adalah khawatir tertular virus corona.
Hal itu dikarenakan, Covid-19 menular via droplet atau percitan air liur penderita, bukan melalui udara.
"Cara penularan virus corona head to head dari percikan air ludah, batuk, atau bersin," jelas Prof Suradi saat menjadi narasumber dalam talkshow yang diadadakan RSUD Dr. Moewardi, Rabu (4/3/2020) pagi.
Meski demikian, Prof Suradi tidak berhak melarang siapa saja yang ingin menggunakan masker untuk mencegah tertular Covid-19.
Hanya, jika semua orang melakukan hal itu, masker bisa jadi akan semakin sulit ditemui dan harganya menjadi mahal seperti yang terjadi sekarang.
Ketua Program Studi Doktoral (S3) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu pun mengimbau bagi masyarakat yang sedang membutuhkan masker, tapi sulit mendapatkanya sekarang, jangan keburu panik.
Menurut dia, ada alternatif yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk membuat sendiri barang pengganti masker.
Prof Suradi menuturkan, barang pengganti masker itu bisa dibuat dengan bahan kain kasa steril lapis 4.
Baca juga: Solusi Cegah Bahaya Abu Vulkanik Ketika Masker Sedang Langka
Sedangkan untuk tali, kata dia, terserah masyarakat mengkreasikannya seperti apa asal nyaman dan kasa bisa menutup hidung serta mulut.
Prof Suradi berpendapat, kain kasa 4 lapis sudah cukup efektif untuk mencegah penularan virus melalui droplet, seperti halnya masker bedah.
Sama dengan masker bedah, kasa steril maksimal hanya boleh dipakai selama kurang lebih 6 jam.
Bedanya, kasa masih bisa digunakan lagi setelah dicuci. Sementara masker bedah harus dibuang atau dibakar setelah dipakai.
"Sebenarnya gampang sekali mencari pengganti masker. Cari kain kasa steril, kemudian disusun 4 lapis. Setelah 6 jam dipakai, cuci pakai sabun," terang Prof Suradi.