KOMPAS.com - Suhu tubuh manusia bisa berubah-ubah sepanjang waktu.
Melansir Medical News Today, suhu tubuh kita diatur oleh bagian di otak bernama hipotalamus.
Saat kondisi tubuh terlalu dingin, hipotalamus mengirimkan sinyal untuk membuat tubuh menggigil. Tujuannya, untuk menghangatkan tubuh.
Jika tubuh terlalu panas, hipotalamus mengirim pesan untuk berkeringat. Tujuannya, agar panas meninggalkan tubuh.
Baca juga: Bolehkah Mengompres Anak yang Demam dengan Air Dingin?
Melansir Web MD, banyak faktor yang bisa memengaruhi perubahan suhu tubuh seseorang.
Di antaranya usia, jenis kelamin, aktivitas sehari-hari, sampai pasokan cairan dalam tubuh.
Saat hasil pengukuran suhu tubuh lebih tinggi di atas kisaran normal, seseorang disebut mengalami demam.
Sebaliknya, saat suhu tubuh di bawah kisaran normal, seseorang berada dalam kondisi hipotermia.
Untuk menentukan dengan pasti suhu tubuh seseoran dalam kondisi normal, demam, atau hipotermia, diperlukan pengukuran suhu tubuh dengan alat termometer.
Pengukuran suhu tubuh seseorang hasilnya bisa bervariasi. Tergantung area tubuh yang diukur.
Baca juga: Diawali Demam, Ini Beda Gejala pada Demam Berdarah (DBD) dan Tifus
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.