Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Cara Penularan Virus Corona Secara Langsung dan Tidak Langsung

Kompas.com - 14/03/2020, 13:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Penularan virus corona atau Covid-19 dapat terjadi melalui penyebaran droplet atau percikan air liur.

Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, menjelaskan penularan virus melalui droplet termasuk penularan secara langsung.

Baca juga: Dokter: Kasa Steril Bisa Jadi Alternatif Cegah Virus Corona Saat Masker Langka

Dia menerangkan, ada sejumlah aktivitas yang dapat menimbulkan droplet tersebut.

Berikut beberapa di antaranya:

  • Batuk
  • Bersin
  • Berbicara
  • Meludah
  • Menyanyi

Tentunya, menurut Dien, aktivitas itu mengandung agens infeksius dan dapat terbawa dalam jarak pendek untuk mencapai konjunktiva atau membran mukus hidung ataupun mulut pejamu yang rentan.

Dien menyampaikan droplet yang terinfeksi itu mampu mencapai jarak sekitar 0,91 meter hingga 2 meter.

"Penyebaran droplet merupakan penularan langsung karena dua orang atau lebih yang sedang berinteraksi berada sangat dekat sehingga penularan terjadi," jelas Dien saat diwawancara Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: Makan Prasmanan atau Nasi Boks, Mana yang Lebih Aman Cegah Penularan Virus?

Dien menjelaskan penularan langsung dapat juga terjadi melalui kontak seperti sentuhan.

Sentuhan itu biasanya melalui tangan dengan memindahkan organisme penyebab penyakit yang dibawa dari satu orang ke orang lainnya.

Penularan tidak langsung

Dien merangkan penularan virus corona bisa juga terjadi secara tidak langsung.

Penularan melalui rute tidak langsung melibatkan suatu objek perantara, baik itu objek mati maupun hidup yang membawa suatu agens dari sumber ke pejamu yang rentan.

Sebagai contoh, droplet mengandung virus yang dikeluarkan oleh penderita bisa menempel di di suatu benda. Benda tersebut kemudian tersentuh oleh orang lain yang setelah itu giliran menyentuh mulut, hidung, atau mata sendiri sebelum mencuci tangan.

“Oleh sebab itu, siapa saja saat ini disarankan untuk bisa menerapkan etika batuk dengan benar dan rajin mencuci tangan untuk menghindari penularan virus,” jelas Dien.

Penularan virus corona secara tidak langsung juga bisa melalui kontaminasi feses.

Melansir Kompas.com (2/3/2020), Dokter Spesialis Paru Anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta, Dr dr Reviono, SpP (K), menjelaskan penularan virus corona dari feses atau tinja memang bisa saja terjadi.

Baca juga: Waspadai 4 Cara Penularan Virus Corona

Seseorang yang bersentuhan dengan kotoran ketika buang air besar (BAB) dan tidak mencuci tangan dengan bersih dapat menularkan virus tersebut. Sebab, virus yang ada di tangan dapat menyebar ke orang lain ataupun hinggap lebih dulu di benda mati.

"Virus corona memiliki banyak rute penularan. Sebagian penularan berlangsung kuat dan cepat," kata Dokter yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas (UNS) Solo itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau