KOMPAS.com - Virus termasuk organisme yang tidak dapat berpindah dengan sendirinya.
Ada beberapa cara penularan yang dapat membantu manfasilitasi perpindahkan suatu agen dari reservoir ke penjamu yang rentan.
Salah satunya yakni secara tidak langsung.
Penularan melalui rute tidak langsung melibatkan suatu objek perantara, baik objek mati maupun hidup yang membawa suatu agen dari sumber ke pejamu yang rentan.
Baca juga: Dokter: Kasa Steril Bisa Jadi Alternatif Cegah Virus Corona Saat Masker Langka
Sementara, makanan atau peralatan makan termasuk objek mati yang dapat menjadi penyaluran virus, termasuk virus corona.
Oleh sebab itu, jika ada pertanyaan mengenai lebih baik mana antara makan prasmanan atau nasi boks di tempat umum untuk mencegah penularan virus, jawabannya adalah yang paling kecil risiko penularannya.
Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, berpendapat makan nasi boks cenderung lebih aman dibanding makan secara prasmanan.
Hal itu dikarenakan makan nasi boks masih mungkin dilakukan secara terpisah, misalnya di rumah masing-masing tanpa membuat kerumunan dengan orang lain yang belum diketahui kesehatannya.
Selain itu, makan nasi boks dapat menghindarkan risiko penularan virus lewat permukaan alat makan yang mungkin terkontaminasi setelah digunakan secara bergantian.
Terlebih lagi, di tempat umum, virus juga bisa menempel di permukaan meja, kursi, atau objek lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.