Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 3 Risiko Berjemur untuk Ibu Hamil

Kompas.com - 14/03/2020, 07:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Selain memberi efek tanning pada kulit, berjemur juga memiliki banyak manfaat kesehatan.

Sinar matahari membantu tubuh untuk memproduksi vitamin D secara alami. Vitamin D juga membantu tubuh untuk memperkuat tulang, sistem imunitas, serta mengurangi risiko bayi lahir prematur.

Semua manfaat tersebut tentu sangat dibutuhkan oleh ibu hamil demi kesehatan dan perkembangan janin.

Baca juga: 2 Hal yang Membuat Ibu Hamil Rentan Alami Infeksi

Sayangnya, ibu hamil biasanya sensitif terhadap sinar matahari sehingga berjemur bisa menyebabkan berbagai risiko kesehatan. Melansir laman Very Well Family, berikut risiko berjemur bagi ibu hamil:

1. Meningkatkan suhu inti tubuh

Paparan sinar matahari dapat meningkatkan suhu inti wanita hamil. Hal ini membuat wanita hamil lebih mudah mengalami dehidrasi yang amemicu persalinan prematur.

Meniingkatnya suhuinti juga dapat apat meningkatkan suhu janin. Lambat laun, hal ini bisa memicu kerusakan otak janin

2. Meningkatkan risiko melasma

Saat hamil, hormon estrogen dalam tubuh dapat meningkatkan risiko melasma atau munculnya bintik-bintik cokelat di wajah.

Paparan sinar matahari juga bisa menimbulkan bintik-bintik coklat di wajah, terutama di area dahi dan hidung.

3. Meningkatkan risiko kanker kulit atau melanoma

Terlalu banyak terpapar sinar matahari bisa mengakibatkan kulit terbakar atau sunburn. Hal ini akan meningkatkan risiko kanker kulit atau melanoma.

Cara aman berjemur selama masa kehamilan

Sinar matahari adalah sumber vitamin D terbaik, termasuk untuk ibu hamil. Untuk menghindari berbagai risiko kesehatan, ibu hamil bisa menggunakan tabir surya sebelum berjemur.

Ada dua jenis tabir surya yang terdapat di pasaran, yakni tabir surya mineral atau pemblokir fisik dan tabir surya yang mengandung penghambat kimia.

Baca juga: 6 Perubahan Fisik Tanda Anak Gadis Memasuki Masa Pubertas

Untuk ibu hamil, sebaiknya menggunakan tabir surya mineral karena mengandung campuran titanium dioksida dan seng oksida yang bersama-sama membantu memantulkan kembali sinar UV yang berbahaya.

Ibu hamil juga disarankan untuk menghindari tabir surya yang mengandung penghambat kimia. Tabir surya penghambat kimia bekerja dengan menyerap sinar UV yang berbahaya bagi tubuh.

Selain itu, tabir surya penghambat kimia juga mengandung oksibenxin yang bisa diserap kulit dan berpotensi menyebabkan alergi, gangguan hormonal, dan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi banyak cairan demi mencegah dehidrasi akibat paparan sinar matahari.

Saat berjemur, ibu hamil juga disarankan memakai topi dan kacamata hitam untuk melindungi mata, telinga dan wajah.

Hindarilah berjemur saat hari sudah mulai siang dan kenakan pakaian longgar demi kenyamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau