Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 5 Bahaya Kesehatan Saat Harus Kerja di Rumah karena Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 14:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Banyak perusahan di Indonesia telah mulai memberlakukan sistem bekerja jakar jauh (remote) seiring dengan penetapan status wabah virus Corona sebagai bencana nasional oleh pemerintah.

Dengan demikian, banyak orang atau karyawan akhirnya kini melakukan setiap pekerjaannya hanya di rumah.

Menyikapi hal tersebut, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Michael Triangto, Sp.KO, menganjurkan kepada para pekerja tersebut untuk tetap memerhatikan aktivitas fisik mereka.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Dokter Sarankan Lakukan Olahraga Seperti Ini

Dokter pemilik Slim + Health Sports Therapy di Kebon Jeruk, Jakarta Barat tersebut mengungkapkan ada sejumlah bahaya kesehatan yang mengintai jika para pekerja tak lagi melakukan aktivitas fisik dengan beban atau intensitas seperti sebelumnya, saat harus bekerja di kantor atau luar rumah.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Otot kisut atau mengecil

dr. Michael menjelaskan otot yang lama tak digunakan bisa saja berubah kisut. Kondisi ini biasanya memang tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang berarti.

Namun, setiap orang patut waspada apabila penyusutan otot mulai menganggu pergerakan tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Mudah sakit

Dia mengatakan, lama tak olahraga atau tak melakukan aktivitas fisik juga bisa membuat seseorang lebih rentan terkena serangan penyakit.

“Karena harus bekerja di rumah, seseorang sangat mungkin mengurangi aktivitas fisiknya sehingga lebih mudah sakit,” jelas dr. Michael saat diwawancara Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Menurut dia, melakukan olahraga atau aktivitas fisik dapat membuat tubuh sehat sehingga imunitas atau daya tahan tubuh juga bisa meningkat.

“Bukan hanya soal imunitas yang melemah, aktivitas yang berkurang bisa juga memicu penyakit karena penumpukan lemak,” terang dr. Michael.

Baca juga: Beda Penyakit Akibat Virus Corona dengan 7 Virus Saluran Napas Lainnya

3. Tubuh pegal hingga lemas

dr. Michael menyampaikan, tak lagi melakukan aktivitas fisik seaktif sebelumnya, juga berpotensi membuat tubuh merasa pegal atau nyeri.

Hal ini bisa terjadi karena otot maupun sendi yang tak digerakkan akan mengalami kaku.

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga bisa membuat tubuh terasa lemas mengingat olahraga yang dilakukan secara tepat dapat meningkatkan energi.

4. Bosan hingga mood swing

dr. Michael mengatakan olahraga atau aktivitas fisik diketahui dapat melepaskan homon endorphine dan oksitosin yang dapat menimbulkan efek bahagia, senang atau gembira.

“Hal itu tidak didapatkan kalau kurang aktivitas fisik selama bekerja di rumah. Akhirnya, muncul kebosanan hingga mood swing,” jelas dia.

5. Susah tidur

Menurut dia, bagi sebagain orang yang tidak biasa bekerja di rumah, bisa saja akan mengalami kesulitan tidur.

Hal ini terjadi karena tubuh mereka kurang mendapatkan efek lelah yang biasanya didapat dari bekerja di luar rumah atau di kantor.

Baca juga: Beda Cara Penularan Virus Corona Secara Langsung dan Tidak Langsung

Cara mengatasi

Untuk menghindari semua risiko tersebut, dr. Michael pun menganjurkan para pekerja bisa menyisihkan waktu di sela-sela menyelesaikan pekerjaa di rumah dengan berolahraga.

Dia menyampaikan, olahraga yang mereka harus lakukan tak perlu yang berat-berat atau membutuhkan alat tertentu, tapi bisa dilakukan dengan tangan kosong dan tetap berada di ruangan.

"Jika ada speda statis, itu sangat baik digunakan bagi mereka yang harus bekerja di rumah. Jika tidak ada, seseorang hanya perlu melakukan gerakan menyerupai mengayuh sepeda untuk menjaga kebugaran, bisa sambil duduk atau tiduran," jelas dr. Michael.

Dia mengingatkan, sesuai anjuran World Health Organization (WHO), olahraga sedang bisa dilakukan secara rutin dengan total waktu 150 menit dalam seminggu.

 

"Agar tak terasa berat, kita dapat membaginya menjadi beberapa sesi, misalnya 3-4 kali seminggu. Yang terpenting, olahraga ini dilakukan secara rutin agar memberikan hasil optimal," jelas dr. Michael.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau