KOMPAS.com – Perkembangan seks manusia berbeda dengan hewan dan bersifat kompleks.
Pada hewan, seks dilakukan hanya untuk kepentingan mempertahankan generasi atau keturunan.
Seks pada hewan juga dilakukan pada musim tertentu dan berdasarkan dorongan insting.
Sementara, pada manusia, seks berkaitan dengan persoalan biologis, fisiologis, psikologis, sosial, hingga norma yang berlaku.
Pertumbuhan dan perkembangan seks pada manusia juga sesuai dengan makin bertambahnya umur dan dimulai sejak kelahirannya.
Baca juga: Bagaimana Aktivitas Seks yang Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh?
Dalam Buku Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2 (2009) karya dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, Sp.OG., dijelaskan bahwa ada 5 tahap pertumbuhan dan perkembangan seks yang terjadi pada manusia.
Berikut penjelasannya:
1. Tahap oral
Sampai mencapai umur sekitar 1-2 tahun, tingkat kepuasaan seks manusia dicapai dengan mengisap putting susu ibu, dot botol, atau mengisap jari tangan.
Dengan demikian, banyak bayi ditemukan baru bisa tidur setelah disusui oleh ibunya, mengisap botol, atau tidur sambil mengisap jarinya.
Jadi, perilaku tersebut sebenarnya tidak perlu dilarang.
2. Tahap anal
Pada tahap ini, kepuasaan seks manusia didapat melalui rangsangan anus saat buang air besar (BAB).
Di mana, saat usia 3-4 tahun, anak biasanya ditemui sering duduk lama di toilet, sehingga kepuasaanya tercapai.
Baca juga: 5 Posisi Seks Ampuh untuk Pelepas Stres
3. Tahap falik