Tahapan pertumbuhan dan perkembangan seks manusia ini terjadi saat seseorang berusia 3-4 tahun, dengan jalan mempermainkan alat kemaluan sendiri.
4. Tahap laten
Tahap ini terjadi sekitar umur 6-12 tahun. Di mana, tingkah laku seksual seolah-olah terbenam karena mungkin lebih banyak bermain.
Pada usia itu, anak-anak normalnya sudah mulai masuk sekolah dan harus mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
Mereka pada akhirnya cepat lelah dan lekas tertidur untuk siap bangun pagi, lalu pergi ke sekolah lagi.
Tahap seksual ini pada umumnya terjadi pada usia sekitar 12-15 tahun.
Tanda seks sekunder mulai berkembang dan keinginan seks dalam bentuk libido (nafsu syahwat) mulai tampak dan terus berlangsung sampai mencapai usia lanjut.
Tanda-tanda yang muncul, di antaranya:
Tahap ini termasuk masa yang bisa dibilang sangat berbahaya, sehingga memerlukan perhatian orang lain, terutama orangtua di sekitar.
Pada wanita, telah mulai datang bulan atau menstruasi.
Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Wanita Alami Mimpi Basah
Sementara, pada pria mulai mimpi basah sehingga dapat menyebabkan kehamilan atau hamil apabila berhubungan seks dengan lawan jenis.
Karena kematangan jiwa dan jasmani belum mencapai tingkat dewasa, maka kehamilan yang tidak dikehendaki bisa memberi dampak kejiawaan yang menyedihkan.
Dalam Buku Kesehatan Reproduksi Remaja: Implementasi PKPR dalam Teman Sebaya (2018) karya Nessi Meilan, SST, M.Kes, dkk., dijelaskan tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya ialah kematangan.
Beberapa perubahan pada tubuh yang terjadi, yakni:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.