Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2020, 20:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan seks manusia ini terjadi saat seseorang berusia 3-4 tahun, dengan jalan mempermainkan alat kemaluan sendiri.

4. Tahap laten

Tahap ini terjadi sekitar umur 6-12 tahun. Di mana, tingkah laku seksual seolah-olah terbenam karena mungkin lebih banyak bermain.

Pada usia itu, anak-anak normalnya sudah mulai masuk sekolah dan harus mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Mereka pada akhirnya cepat lelah dan lekas tertidur untuk siap bangun pagi, lalu pergi ke sekolah lagi.

5. Tahap genital

Tahap seksual ini pada umumnya terjadi pada usia sekitar 12-15 tahun.

Tanda seks sekunder mulai berkembang dan keinginan seks dalam bentuk libido (nafsu syahwat) mulai tampak dan terus berlangsung sampai mencapai usia lanjut.

Tanda-tanda yang muncul, di antaranya:

  • Suara mulai berubah
  • Keinginan dipuja dan memuja mulai muncul
  • Keinginan bercumbu dan dicumbu pun mulai tampak

Tahap ini termasuk masa yang bisa dibilang sangat berbahaya, sehingga memerlukan perhatian orang lain, terutama orangtua di sekitar.

Pada wanita, telah mulai datang bulan atau menstruasi.

Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Wanita Alami Mimpi Basah

 

Sementara, pada pria mulai mimpi basah sehingga dapat menyebabkan kehamilan atau hamil apabila berhubungan seks dengan lawan jenis.

Karena kematangan jiwa dan jasmani belum mencapai tingkat dewasa, maka kehamilan yang tidak dikehendaki bisa memberi dampak kejiawaan yang menyedihkan.

Dalam Buku Kesehatan Reproduksi Remaja: Implementasi PKPR dalam Teman Sebaya (2018) karya Nessi Meilan, SST, M.Kes, dkk., dijelaskan tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya ialah kematangan.

Beberapa perubahan pada tubuh yang terjadi, yakni:

  • Pertambahan tinggi dan berat tubuh
  • Pertumbuhan tulang dan otot
  • Kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi
  • Perubahan fisik otak strukturnya semakin sempurna untuk meningkatkan kemampuan kognitif

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com