Menurut Dr Chin, wajar apabila saat stres seseorang punya keinginan makan berlebihan.
"Saat menghadapi tekanan, hormon stres akan dilepaskan ke dalam tubuh. Setelah itu timbul respons melawan," jelas dia.
Respons tersebut membuat tubuh merasa dalam keadaan bahaya. Sehingga, tubuh butuh bahan bakar tambahan berupa makanan atau minuman untuk menghadapi ancaman.
Psikolog klinis sekaligus psikoterapis dari Therapysanctuary.com, Dr Jonathan Pointer, juga menyebut bosan dan kurangnya interaksi sosial saat pandemi mendorong orang jadi doyan ngemil.
"Ketika perasaan sedang tidak nyaman, kita cenderung ingin mengalihkan perhatian dari sumber stres. Ngemil dipilih sebagai cara buat beberapa orang memperbaiki suasana hatinya," jelas Pointer.
Baca juga: Ciri-ciri Stres Menghadapi Wabah Virus Corona
Banyak orang cenderung ngemil makanan atau minuman tergantung suasana hati. Namun, umumnya pilihan camilannya cenderung tak sehat.
Menurut studi yang dipublikasikan di Advances in Nutrition Journal, orang cenderung memilih asupan tinggi gula, tinggi garam, dan tinggi lemak.
Keripik, gorengan, kue manis, minuman manis merupakan camilan paling populer di banyak negara.
Padahal, dengan arahan sebisa mungkin tinggal di rumah saja, praktis aktivitas fisik banyak berkurang.
Untuk itu, Anda yang doyan ngemil saat stres baiknya mencari cara menghilangkan nafsu makan dan ngemil tak sehat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.