Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Pola Makan Bergizi dan Seimbang selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 17/04/2020, 06:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Badan Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan pentingnya menjaga pola makan sehat selama pandemi Covid-19.

Melansir laman resmi FAO AS, nutrisi dari asupan yang Anda konsumsi sangat penting untuk membantu tubuh mengatasi infeksi, termasuk virus corona biang Covid-19.

Saat terjadi infeksi, tubuh penderita akan mengalami demam. Kondisi ini membutuhkan energi dari nutrisi asupan yang dikonsumsi.

Baca juga: Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Berbeda, Tergantung Daya Tahan Tubuh

Menjaga pola makan sehat bergizi dan seimbang adalah bagian penting untuk mendukung sistem daya tahan tubuh.

Untuk itu, selama masih memungkinkan untuk membeli dan mengonsumsi makanan sehat, Anda disarankan untuk melakukannya.

Berikut panduan pola makan sehat bergizi dan seimbang selama pandemi virus corona:

1. Makan dengan komposisi lengkap

Konsumsi makanan dengan komposisi lengkap untuk memenuhi asupan nutrisi.

Salah satunya, pedoman "Piring Makanku" dari Kementerian Kesehatan.

Dalam pedoman tersebut, Anda disarankan untuk makan tak sekadar kenyang.

Dalam setiap sesi makan, usahakan separuh bagian piring makan berisi buah dan sayur-sayuran. Separuh piring lainnya berisi karbohidrat dan protein.

Baca juga: Makan 1 Telur Setiap Hari Aman dari Penyakit Jantung, asal...

2. Makan lebih banyak buah dan sayur

Manfaat buah dan sayur dapat menyediakan kebutuhan vitamin, mineral, dan serat bagi tubuh.

Usahakan untuk memilih buah dan sayuran segar ketimbang buah dan sayuran beku atau kalengan.

Nutrisi dalam buah dan sayuran segar lebih tinggi ketimbang produk olahan (kaleng atau beku).

Di luar jam makan utama, konsumsi buah dan sayur sebagai camilan atau snack sehat.

3. Batasi asupan lemak, gula, dan garam

Makan garam terlalu banyak menyebabkan serangan jantung dan stroke dan sekarang juga diduga menyebabkan perubahan fungsi otak.iStockPhoto Makan garam terlalu banyak menyebabkan serangan jantung dan stroke dan sekarang juga diduga menyebabkan perubahan fungsi otak.
Banyak orang yang saat stres, seperti musim pandemi ini, menggunakan makanan sebagai pelampiasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau