Antibodi yang berupa molekul protein ini berupaya melawan penyerang (antigen) dan melindungi tubuh agar tidak ada infeksi lanjutan.
Dalam kondisi sehat, seseorang bisa menghasilkan jutaan antibodi setiap hari. Kemampuan ini membuat orang sehat bisa melawan infeksi saat terpapar antigen.
Sayangnya, saat menghadapi serangan virus atau bakteri baru, tubuh butuh beberapa hari untuk meningkatkan respons antibodi.
Beberapa jenis virus atau bakteri seperti campak, batuk rejan, atau corona biang Covid-19, jeda beberapa hari ini terlalu lama.
Bagi orang yang tidak sehat, infeksi bisa menyebar ke berbagai organ vital dan berdampak fatal sebelum sistem daya tahan tubuhnya mampu melawan. Di situlah vaksin berperan.
Kendati demikian, tidak semua orang bisa divaksinasi. Bisa karena usianya terlalu dini atau karena sistem daya tahan tubuhnya terlalu lemah.
Baca juga: Virus Corona Berpotensi Menyebar Melalui Percikan Ludah
Vaksin dibuat dari antigen (virus, bakteri, atau patogen) yang sudah mati atau dilemahkan.
Vaksin dari antigen yang sudah tidak agresif tersebut tidak dapat menyebabkan infeksi.
Namun, sistem daya tahan tubuh masih mengenali virus atau bakteri tersebut sebagai ancaman. Sehingga, tubuh masih bisa merespons dengan menghasilkan antibodi.
Setelah ancaman antigen berlalu, sebagian sel antibodi akan rusak atau kalah. Akan tetapi, sel-sel kekebalan yang disebut sel memori tetap ada di dalam tubuh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.