Serangkaian eksperimen yang cukup intens telah dilakukan oleh tim peneliti. Mereka menggunakan ruang pencampuran aerosol untuk sampel yang ada di udara.
Baca juga: Jenis Bahan Masker Kain Nonmedis Terbaik untuk Cegah Virus Corona
Kain-kain kemudian diuji untuk berbagai ukuran partikel, dari sekitar 10 nanometer hingga 10 mikrometer.
Sebagai ilustrasi, rambut manusia memiliki diameter sekitar 50 mikrometer dan ada 1.000 nanometer dalam satu mikrometer.
Sementara, partikel virus corona berdiameter antara 80-120 nanometer.
Jadi, partikel yang diuji pada kain berukuran sangat kecil. Partikel aerosol yang kecil tersebut diketahui sudah cukup untuk menyebabkan infeksi.
Jadi, para peneliti memastikan bahan bisa menyaring skala terkecil. Hal ini merupakan cara yang baik untuk memastikan partikel yang lebih besar bisa tersumbat juga pada kain.
Baca juga: Dokter: Masker Kain Masih Bisa Menahan Droplet
Tim menemukan bahwa kain "hibrida" yang dilapisi beberapa bahakn kain terbukti mampu menyaring sebagian besar partikel.
Kain hibrida yang dimaksud adalah seperti kombinasi antara kapas dengan sutra, kapas dengan sifon atau kapas dengan flanel.
"Efisiensi penyaringan hibrida adalah sekitar 80 persen untuk partikel berukuran kurang dari 300 nanometer dan 90 persen untuk partikel berukuran 300 nanometer," tulis para peneliti.
"Kami berspekulasi bahwa peningkatan kinerja hibrida kemungkinan karena efek gabungan dari filtrasi berbasis mekanik dan elektrostatik," tambah mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.