Selain itu, makanan tinggi serat dan protein juga dapat membantu menekan nafsu makan sehingga baik untuk mencegah makan terlalu banyak saat buka puasa maupun sahur.
“Kurangi makan makanan terlalu banyak dan berlemak karena dapat meningkatkan risiko obesitas,” jelas Rista saat diwawancara Kompas.com, Minggu (3/5/2020).
2. Kurangi makanan dan minuman manis
Rista menyampaikan, buka puasa memang baik diisi dengan makan makanan manis atau minum minuman manis untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
Baca juga: Waspadai Efek Buruk Minum Teh Saat Buka Puasa dan Sahur
Tapi, konsumsi makanan dan minuman mengandung gula ini perlu dilakukan secara bijak.
Terlalu banyak asupan makanan manis atau minuman manis justru akan disimpan sebagai lemak oleh tubuh sehingga target menurunkan berat badan pun sulit tercapai.
Hal ini terjadi karena saat puasa, produksi insulin tubuh menurun. Padahal insulin berfungsi untuk mengubah gula menjadi sumber energi.
“Sebaiknya kurangi juga konsumsi makanan dan minuman yang terlalu banyak mengandung gula,” jelas dia.
Rista menegaskan, asupan tinggi gula dapat meningkatkan risiko obesitas dan jelas penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes mellitus tipe 2, sakit jantung, dan stokre.
“Sementara kondisi obesitas dan adanya penyakit tidak menular ini yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh,” terang dia.
Baca juga: 5 Cara Melawan Kegemukan dengan Minum Air Putih
3. Cukupi kebutuhan minum
Rista mengajurkan, selama berpuasa, siapa saja penting untuk tetap menjaga asupan cairan harian.
Paling tidak, orang-orang mesti minum air 8 gelas per hari.
Saat bulan puasa, konsumsi air putih cukup bisa dilakukan pada waktu berikut:
Seperti diketahui, air dapat membantu tubuh dalam memetabolisme lemak dengan baik.