Dari data tersebut, terlihat jelas bahwa lemak LDL memiliki persentase kolesterol dalam lemak lebih tinggi daripada lemak HDL. Kondisi inilah yang menjadikan LDL kerap disebut sebagai lemak jahat dan HDL sebagai lemak baik.
Baca juga: Makan Cabai Pakai Tangkai atau Tanpa Tangkai, Mana yang Lebih Baik?
Mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi merupakan salah satu penyebab kelebihan kolesterol dalam tubuh.
Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, tentu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit serius.
Untuk mencegah kemungkinan buruk itu terjadi, maka siapa saja dianjurkan selalu menjaga pola makan dengan baik, termasuk mengurangi konsumsi produk pangan hewani yang terbukti mengandung kolesterol.
Beberapa dari Anda mungkin pernah menyimpan pertanyaan, mengenai lebih tinggi mana kandungan kolesterol pada daging sapi, daging ayam, telur, ikan, atau kerang, sebagai acuan pola makan yang sehat.
Baca juga: Telur Ayam, Telur Bebek, atau Telur Puyuh, Mana yang Lebih Sehat?
Hal itu memang baik diketahui, mengingat semakin tinggi kandungan kolesterol pada makanan yang dikonsumsi, maka kian tinggi pula risiko seseorang mengidap masalah kolesterol tinggi.
Melansir Buku Panduan Praktis Memilih Produk Daging (2003) oleh Ir. Burhan Bahar, di antara daging sapi, daging ayam, dan ikan, ikan adalah produk pangan hewani yang paling rendah mengandung kolesterol.
Dalam 100 gram ikan, hanya mengandung kolesterol 50-60 mg.
Sementara itu, daging sapi dan daging ayam mengandung kolesterol yang relatif sama besar, yakni mencapai 60-120 mg per 100 gram.
Dibanding daging sapi dan daging ayam, kandungan kolesterol pada telur malah bisa lebih tinggi.
Kandungan kolesterol pada telur tercatat bisa mencapai 450 mg per 100 gram.
Jika diambil kuning telurnya saja, maka kandungan kolesterol produk pangan hewani ini bisa naik berkali-kali lipat hingga 1.260 mg per 100 gram.
Namun, nilai kandungan kolesterol tersebut masih jauh berbeda jika dibandingkan bagian tubuh lain pada sapi dengan berat yang sama.
Misalnya saja, kandungan kolesterol pada otak sapi yang bisa mencapai 2.000-3.000 mg per 100 gram.
Sementara itu, meski sama-sama berasal dari air, kandungan kolesterol pada kerang dan kepiting berbeda dengan ikan.
Baca juga: Tips Aman Belanja di Pasar dan Supermarket Saat Pandemi Covid-19 dari WHO