Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2020, 16:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Hasil penelitian ilmuwan menunjukkan, berat badan turun saat puasa bukan karena perubahan pola makan semata.

Penyebab berat badan turun saat puasa juga dipengaruhi pengurangan lemak tubuh dan hilangnya cairan tubuh.

Para ahli dari University of Sharjah Uni Emirat Arab (UEA) bersama tim dari Bahrain dan Inggris mempelajari efek puasa pada berat badan.

Baca juga: Tips Diet Sehat Agar Berat Badan Tetap Ideal di Bulan Puasa

Mereka menganalisis studi yang diterbitkan pada 1982 sampai 2019 dengan total responden 4.000 orang di 25 negara.

Dari hasil penelitian didapatkan, kebanyakan orang yang berpuasa berat badannya turun rata-rata satu kilogram.

"Puasa memengaruhi berat badan seseorang dengan efek kecil sampai sedang," jelas Dr Mo'ez Al Islam Faris, profesor nutrisi yang mewakili tim peneliti, seperti dilansir The National (4/4/2020).

Menurut Dr Faris, berat badan turun saat puasa dalam batas normal dianggap baik untuk kesehatan.

"Secara umum, pengurangan berat badan baik untuk sistem pembuluh darah dan kesehatan secara keseluruhan," jelas dia.

Baca juga: Tips Cegah Makan Berlebihan saat Buka Puasa

Pengaruh musim dan cuaca

Menurut studi yang dipublikasikan di European Journal of Nutrition itu, berat badan turun saat puasa dipengaruhi hilangnya cairan tubuh.

Dari hasil studi, bobot penurunan berat badan saat puasa ini semakin besar ketika orang berpuasa pada musim panas di negara empat musim.

Sebab, mereka bisa menjalani puasa selama lebih dari 17 jam.

Dalam rentang waktu yang panjang itu, mereka cenderung kehilangan lebih banyak cairan karena berkeringat lebih banyak pada musim panas.

Sedangkan pada musim dingin saat puasa berlangsung selama 12 jam, penurunan berat badan paling sedikit.

Baca juga: Cara Menjaga Jantung Agar Tetap Sehat saat Puasa

Penurunan glikogen di hati

Ilustrasi diet DASHshutterstock Ilustrasi diet DASH
Faktor lain pengaruhi berat badan turun saat puasa adalah menurunnya jumlah karbohidrat yang disebut glikogen di hati.

Saat simpanan glikogen berkurang, tubuh otomatis menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi dengan melepaskan zat asam lemak ke dalam darah.

Hati kemudian mengambil lemak ini untuk digunakan sebagai bahan bakar energi.

"Karena tidak ada pasokan sumber energi dari luar, tubuh akan menggunakan cadangan energi internalnya," kata Dr Faris.

Baca juga: Konsumsi Probiotik Saat Puasa agar Pencernaan Sehat dan Imun Kuat

Manfaat puasa untuk cegah penyakit berbahaya

Analisis dari Dr Faris dkk. juga menemukan, manfaat puasa dapat mengurangi lingkar pinggang, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

Ketiga manfaat puasa tersebut dapat menurunkan risiko penyakit pembuluh darah seperti penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, peneliti juga menemukan manfaat puasa dapat mengurangi indikator biokimia peradangan dan stres oksidatif.

Kedua faktor itu dapat berkontribusi positif pada penurunan risiko penyakit kanker.

Baca juga: 7 Manfaat Puasa bagi Kesehatan

Perlunya menjaga pola makan seimbang saat puasa

Ilustrasi diet rendah karbohidrat Ilustrasi diet rendah karbohidrat
Kendati hasil penelitian dari tim peneliti asal UEA menunjukkan sebagian besar responden mengalami berat badan turun saat puasa, ada juga yang menunjukkan hasil sebaliknya.

Beberapa orang berat badannya justru naik saat puasa. Kondisi ini dipengaruhi faktor genetik dan pola makan berlebihan setelah buka puasa.

"Ada yang setelah buka puasa makannya berlebihan dan tidak mengikuti petunjuk agama agar tidak makan berlebihan," kata Dr Faris.

Ahli gizi klinis dari Dubai Diabetes Centre, Zeina Younes, juga menyarankan agar orang yang berpuasa tetap menjaga pola makan seimbang.

"Ketika Anda mengurangi asupan kalori saat puasa secara dramatis, berat badan bisa turun tapi massa otot ikut merosot," jelas dia seperti dilansir Gulf News.

Ketika massa otot menurun, pembakaran kalori tidak bisa berjalan optimal. Dampaknya tak hanya memengaruhi berat badan namun juga kesehatan secara keseluruhan.

Untuk itu, orang yang berpuasa perlu menjaga pola makan seimbang dan diimbangi kebiasaan aktif bergerak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau