KOMPAS.com – Kacang kedelai termasuk bahan makanan yang mengandung fitosterol.
Fitosterol adalah minyak nabati dengan struktur menyerupai kolesterol dari makanan yang diserap oleh saluran pencernaan.
Fitosterol dalam makanan mampu menurunkan penyerapan kolesterol dan menurunkan pembentukan kolesterol maupun konsentrasi kolesterol dalam darah.
Maka dari itu, konsumsi kacang kedelai dinilai sangat baik sebagai upaya untuk menurunkan kolesterol tinggi.
Baca juga: Daging Sapi, Ayam, atau Ikan, Mana yang Paling Rentan Picu Kolesterol Tinggi?
Asupan fitosterol diketahui berbanding terbalik dengan konsentrasi kolesterol darah.
Peningkatan asupan zat ini akan meningkatkan penggunaan betakaroten yang berfungsi membentuk protein yang diperlukan pada proses metabolisme tubuh serta menurunkan kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL).
Fitosterol juga dapat menghambat penyerapan kolesterol dalam usus sehingga membantu menurunkan kolesterol dalam darah.
Konsumsi kacang kedelai yang mengandung fitosterol bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, termasuk menjadikannya sebagai santan rendah kolesterol pengganti santan kelapa.
Melansir Buku Masakan Nusantara Rendah Kolesterol oleh Sangkan Paran (Tim Ahli Gizi: Defrizal Siregar & Lilis Tresnawati), santan kedelai bisa dimanfaatkan sebagaimana santan kepala untuk beragam masakan.
Berikut bahan dan cara membuat santan kedelai:
Bahan:
Cara membuat:
Agar lebih praktis, santan kelapa bisa juga diganti dengan susu kedelai yang sudah tersedia dalam bentuk kemasan.
Untuk mengurangi rasa manisnya, tambahkan 50 ml santan untuk 200 ml susu kedelai dalam kemasan.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Berikut ini perbandingan nutrisi antara santan kelapa dengan santan kedelai (100 gram bahan):
Santan kelapa:
Melihat informasi gizi tersebut, santan kedelai tercatat mengandung lemak lebih rendah ketimbang santan kepala.
Hal inilah yang membuat santan kedelai dianggap lebih sehat untuk dikonsumsi untuk mencegah kolesterol tinggi.
Baca juga: 7 Buah untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi
Seperti diketahui, mengonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi secara berlebihan bisa memicu kegemukan dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Sementara, kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.