KOMPAS.com – Menstruasi atau haid adalah siklus wajar yang akan dialami oleh setiap wanita yang memiliki kondisi kesehatan normal.
Tetapi, pada saat haid, dapat pula terjadi beberapa hal yang mungkin bisa mencemaskan para wanita itu sendiri maupun keluarga.
Beberapa gangguan atau perubahan keadaan yang terjadi pada saat menstruasi tersebut pasalnya bisa berujung fatal apabila tidak disikapi dengan tepat.
Maka dari itu, penting kiranya bagi para wanita, termasuk para pria untuk memahami berbagai gangguan haid sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi kesehatan yang tidak dinginkan.
Baca juga: Haid Pertama pada Remaja, Apa Saja yang Normal dan Tidak?
Melansir Buku Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2 (2009) oleh dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, Sp.OG, dkk., terdapat beberapa macam gangguan haid yang bisa dialami oleh para wanita.
Berikut jenis gangguan haid dan penjelasannya:
Perdarahan di luar haid dapat disebut juga sebagai metroragia.
Perdaragan ini dapat disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal atau kelainan anatomis.
Pada kelainan hormonal, terjadi gangguan poros hipotalamus-hipofise, ovarium atau indung telur, dan rangsangan estrogen dan progesteron.
Kelainan ini memiliki bentuk perdarahan di luar menstruasi, bentuknya bercak, terjadi terus menerus atau berkepanjangan.
Baca juga: 8 Tanda-tanda Awal Kehamilan, Tak Hanya Telat Haid dan Mual
Pengobatan terhadap kelainan ini pada remaja (gadis) dengan pengaturan secara hormonal, sedangkan pada wanita menikah atau sudah mempunyai anak dengan memeriksa alat kelamin dan bila perlu dilakukan kuretase serta pemeriksaan patologi untuk memastikannya.
Untuk menegakkan kepastian dan mengurangi keluhan, sebaiknya dilakukan konsultasi ke dokter ahli.
Bentuk gambaran klinis gangguan hormonal dengan perdarahan, yakni:
Pada kelainan anatomis, terjadi perdarahan karena adanya gangguan pada alat-alat kelamin, seperti: