Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Gejala awal asma perlu diketahui untuk mencegah penyakit ini berkembang menjadi lebih parah.

Asma merupakan penyakit kronik saluran pernapasan yang ditandai oleh hiperaktivitas bronkus, yakni kepekaan saluran pernapasan terhadap berbagai rangsangan.

Asma diketahui dapat menyerang segala umur. Namun, penyakit ini lebih banyak mengenai anak-anak dan orang dewasa muda.

Baca juga: Sistem Pencernaan: Fungsi, Organ, dan Cara Menjaga Agar Tetap Sehat

Pada anak-anak, asma dapat menjadi masalah serius karena berbagai gejalanya bisa mengancam jiwa.

Sementara, pada orang dewasa, asma dapat mengganggu segala akvitas, seperti pekerjaan, hubungan sosial, termasuk olahraga.

Parahnya, penyakit asma ini tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikontrol sedemikian rupa sehingga penderitanya dapat hidup seperti orang normal.

Pengobatan asma hanya bertujuan untuk menjadikan keadaan asma terkontrol, yakni:

  • Asma tanpa gejala
  • Tidak ada gangguan tidur
  • Tidak ada serangan asma malam hari
  • Tidak ada keterbatasan aktivitas

Maka dari itu, mengenali gejala-gejala asma merupakan bagian penting dari penatalaksanaan asma.

Memahami mulai timbulnya tanda-tanda peringatan atau gejala ringan pada penyakit tersebut bisa sangat membantu agar tindakan intervensi dapat juga dimulai lebih awal.

Evaluasi yang tepat dan tepat waktu bisa membantu dokter maupun para penderita asma itu untuk menentukan apakah perawatan perlu dilakukan di rumah saja atau harus di rumah sakit.

Baca juga: Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter

Gejala awal asma

Melansis Buku Asma (2006) oleh Vitahealth, tanda-tanda peringatan awal dialami penderita asma sebelum munculnya suatu episode serangan asma.

Gejala-gejala ini sifatnya unik untuk setiap individu.

Pada individu yang sama pun, gejala awal bisa sama, hampir sama, atau sama sekali berbeda pada setiap episode serangan.

Beberapa tanda peringatan awal mungkin hanya dideteksi oleh penderitanya atau yang bersangkutan.

Sedangkan, tanda peringatan awal yang lain lebih mungkin terlihat oleh orang lain.

Baca juga: Kenali Sariawan yang Bisa Jadi Gejala Kanker Mulut

Tetapi, yang paling bisa diandalkan sebagai gejala awal asma adalah penurunan angka prestasi penggunaan peak flow meter.

Berikut ini beberapa contoh gejala awal asma yang patut diwaspadai:

  1. Perubahan dalam pola pernapasan
  2. Bersin-bersin
  3. Perubahan suasana hati (moodiness)
  4. Hidung mampat atau hidung ngocor
  5. Batuk
  6. Gatal-gatal pada tenggorokan
  7. Merasa capek
  8. Lingkaran hitam di bawah mata
  9. Susah tidur
  10. Turunnya toleransi tubuh terhadap kegiatan olahraga
  11. Kecenderungan penurunan prestasi dalam pengguna peak flow meter

Peak flow meter adalah alat yang dipakai untuk mengukur seberapa lancar aliran udara yang mengalir dari paru-paru.

Sederhananya, alat ini diperukan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam mengeluarkan udara dari organ paru-paru.

Pada beberapa peak flow meter, telah tersedia atau dilengkapi indikator berupa zona-zona warna yang menandakan perkembangan asma.

Baca juga: 8 Anjuran yang Benar bagi Orangtua Saat Anak Sakit Batuk Pilek

Misalnya saja zona hijau yang berarti stabil sehingga penderita asma mampu mejalani kegiatan sehari-hari.

Sedangkan zona kuning, menjadi tanda seseorang harus hati-hati, apalagi terdapat gejala seperti batuk, bersin, atau napas pendek.

Sementara, zona merah adalah kondisi yang cukup parah. Penderita mungkin sudah mengalami batuk terus menerus, napas sangat pendek, dan sebaiknya menjalani perawatan.

Berikut ini gejala-gejala asma yang memberi indikasi bahwa suatu serangan asma sedang terjadi.

Contoh gejala asma, meliputi:

  • Napas berat yang berbunyi “ngik-ngik”
  • Batuk-batuk
  • Napas penderk tersengal-sengal
  • Sesak dada
  • Angka performa pengguna peak flow meter menunjukkan rating yang termasuk “hati-hati” atau “bahaya”, yakni biasanya antara 50 persen sampai 80 persen dari penunjuk performa terbaik individu

Kondisi di atas menunjukkan bawah perubahan telah terjadi pada saluran pernapasan dan aliran udara sudah terhambat.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Demam pada Anak di Rumah

Penderita asma bisa mengalami beberapa atau semua gejala tersebut pada suatu serangan.

Tindakan penanganan harus dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala itu agar tidak menjadi lebih buruk.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau