Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar Lendir Seperti Putih Telur dari Vagina, Normal atau Tidak?

Kompas.com - 12/06/2020, 20:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Keputihan atau keluarnya lendir seperti putih telur dari vagina merupakan bagian alami dari kesehatan reproduksi.

Melansir Healthline, lendir berwarna putih atau kekuningan ini muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi.

Keluarnya lendir seperti putih telur dari vagina ini kerap digunakan sebagai cara mengecek masa subur secara alami.

Baca juga: Sedang Program Kehamilan? Cek Masa Subur setelah Haid

Ketika banyak hormon estrogen dalam tubuh wanita, lendir yang dikeluarkan dari vagina cenderung jernih, elastis, atau berair.

Begitu lendir yang keluar dari vagina cenderung tipis dan elastis, sel telur siap dilepaskan. Momentum ini biasanya digunakan sebagai penanda masa subur.

Lain halnya saat tubuh wanita memiliki banyak hormon progesteron. Lendir yang keluar dari vagina cenderung berwarna putih, keruh, dan kental.

Saat lendir berwarna putih dan kental, tandanya wanita memasuki fase antara ovulasi dan jelang menstruasi. Atau, wanita tidak sedang dalam masa subur.

Terlepas dari warna dan tekstur, lendir seperti putih telur ini berguna sebagai pelumas yang membuat vagina tetap sehat.

Berikut penjelasan lebih lanjut tanda keluarnya lendir dari vagina yang normal atau tidak normal.

Baca juga: Jerawat di Kemaluan Wanita: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Tanda lendir dari vagina yang normal

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Melansir Verywell Family, ada alasan kenapa lendir seperti putih telur dapat menunjang kehamilan.

Cairan dari vagina ini dapat menyediakan lingkungan ideal, agar sperma bisa berenang dari saluran vagina ke dalam rahim.

Lendir mirip putih telur juga bisa membantu sperma bertahan di dalam lingkungan vagina yang kondisinya lebih asam.

Jika tidak ada lendir ini, sperma tidak bisa berenang atau bertahan di dalam rahim.

Baca juga: 6 Posisi Bercinta Bagi Pasangan yang Sedang Mendambakan Momongan

Keluarnya lendir seperi putih telur ini terjadi seiring perubahan siklus menstruasi.

Mulai setelah menstruasi, lendir dari rahim berubah dari cairan lengket menjadi lebih kental, lalu berair, dan akhirnya seperti putih telur.

Setelah masa ovulasi berlalu, lendir dari rahim akan kembali mengering dan kembali ke siklus lendir yang lengket.

Dalam kondisi normal, tubuh wanita mengeluarkan lendir seperti putih telur ini selama dua sampai lima hari dalam setiap bulan.

Baca juga: Ciri-ciri Sperma Sehat yang Mampu Membuahi Sel Telur

Tanda lendir dari vagina yang tidak normal

Ilustrasi vaginaBarabasa Ilustrasi vagina
Jika Anda melihat lendir seperti putih telur ini lebih sering atau jarang dari dua sampai lima hari setiap bulan, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.

Kondisi ini bisa mengganggu kesuburan wanita, karena rahim tidak ideal digunakan untuk pertemuan sperma dan sel telur.

Selain itu, keputihan juga bisa jadi tidak normal atau bermasalah saat keluarnya lendir dari vagina disertai rasa gatal. Hal itu bisa jadi tanda infeksi jamur.

Sedangkan keputihan yang berwarna kuning kehijauan bisa jadi gejala infeksi bakteri.

Baca juga: Berapa Lama Sperma Mampu Bertahan di Dalam Rahim?

Anda juga perlu mengunjungi dokter saat keluarnya lendir dari vagina disertai:

  • Rasa sakit, panas seperti terbakar, tidak nyaman di sekitar vagina
  • Ada ruam atau luka di sekitar vagina
  • Lendir dari vagina bertekstur dan berbusa
  • Lendir berbau tak sedap
  • Vagina merah dan bengkak

Keputihan yang bermasalah umumnya bisa hilang setelah menjalani perawatan dalam hitungan hari.

Jika infeksi berlanjut, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter karena rentan mengganggu kesuburan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau