Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disukai Banyak Orang, Ini 4 Efek Negatif "Frozen Food" bagi Kesehatan

Kompas.com - 12/06/2020, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Makanan beku atau frozen food menjadi solusi banyak orang untuk mengatasi rasa lapar yang tiba-tiba menyerang.

Selain penyajiannya yang praktis, frozen food juga memiliki daya simpan yang lama.

Maka tak heran, makanan tersebut seolah menjadi item wajib ketika berbelanja bahan makanan.

Namun, tahukah Anda terlalu sering mengonsumsi frozen food akan membahayakan kesehatan kita?

Baca juga: Mitos atau Fakta, Minum Kopi Bisa Menurunkan Berat Badan?

Melansir Doctor NDTV, ahli nutiris klinis Monisha Ashokan memaparkan empat dampak negatif frozen food bagi kesehatan kita. Berikut efek tersebut:

1. Diabetes

Untuk menjaga kualitas makanan, produsen frozen food biasanya menambahkan tepung pati.

Pati dipercaya dapat menambah rasa dan tekstuks pada makanan. Namun, pati adalah polimer glukosa yang akan diubah oleh tubuh menjadi gula sebelum dicerna.

Konsumsi gula yang berlebihan bisa meningkatkan risiko diabetes dan menyebabkan kerusakan jaringan pada tubuh. Jika Anda memiliki riwayat diabetes, sebaiknya hindari makanan ini.

2. Penyakit jantung

Frozen food kaya akan lemak trans yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan menyumbat pembuluh darah.

Lemak trans juga bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan menurunkan kolesterol baik, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, frozen food juga menggunakan sodium sebagai pengawet yang efeknya bisa meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah kita.

3. Menambah berat badan

Frozen food kaya akan kalori dan lemak yang bisa meningkatkan berat badan kita.

Satu porsi makanan beku, bisa mengandung hampir 600 kalori, yang lebih dari setengahnya berasal dari lemak.

Meski diklaim sehat dan bergizi oleh produsen, faktanya mengonsumsi frozen food berlebihan tetap membahayakan tubuh kita.

Baca juga: Antara Telur Kulit Putih dan Coklat, Mana yang Lebih Bergizi?

4. Kanker

Mengkonsumsi terlalu banyak makanan beku dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker.

Penelitian menunjukkan mengonsumsi makanan beku, seperti sosis, dapat menyebabkan kanker pankreas hingga 65 persen.

Makanan beku juga seringkali mengandung pengawet seperti sirup jagung yang mengandung glukosa tinggi. Padahal, terlalu banyak konsumsi gula bisa meningkatkan risiko kanker jenis tertentu.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau