KOMPAS.com - Teh juga menjadi pilihan banyak orang sebagai minuman pendamping saat bersantai di sore hari.
Meski minum teh bisa meredakan haus, namun teh juga mengandung kafein yang merupakan senyawa penyebab dehidrasi.
Kafein merupakan stimulan alami yang banyak ditemukan dalam berbagai minuman, termasuk teh.
Setelah dicerna, kafein berpindah dari usus ke aliran darah dan menuju ke hati.
Baca juga: Disukai Banyak Orang, Ini 4 Efek Negatif Frozen Food bagi Kesehatan
Di organ hati, kafein terurai menjadi berbagai senyawa yang dapat memengaruhi fungsi organ.
Misalnya, kafein memiliki efek merangsang pada otak, meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah. Di sisi lain, itu dapat memiliki efek diuretik pada ginjal.
Diuretik adalah zat yang dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urin.
Kafein bisa meningkatkan aliran darah ke ginjal sehingga memicu pelepasan air lebih banyak.
Efek ini dapat menyebabkan kita buang air kecil lebih sering, yang bisa mempengaruhi kondisi cairan dalam tubuh.
Jenis teh yang berbeda mengandung jumlah kafein yang bervariasi sehingga mempengaruhi tingkat hidrasi yang berbeda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.