KOMPAS.com – Orangtua kerap kali merasa cemas dan bingung ketika mendapati anak demam.
Padahal sebenarnya, demam adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit akibat infeksi bakteri atau virus.
Pada awal serangan penyakit, tubuh secara alami akan mempertahankan diri dan melawan penyakit.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Demam pada Anak di Rumah
Para ahli meyakini tubuh dapat lebih efektif melawan infeksi apabila suhunya naik atau dengan kata lain, pada tahap tertentu demam bisa menguntungkan anak karena dapat meningkatkan respons imun (fagositas) dan menurunkan daya hidup kuman (viabilitas).
Pada bayi dan anak-anak, demam muncul saat suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat Celsius.
Selain suhu tubuh meningkat, anak-anak yang mengalami demam biasanya akan terlihat berkeringat, lemas, dan mengeluh sakit kepala.
Saat anak demam, para orang tua kerap kali mengompres dahi anak dengan air dingin karena beranggapan air dingin bisa melawan atau menurunkan panas tubuh sang buah hati.
Beberapa orangtua bahkan mungkin masih mengompres anak dengan memanfaatkan alkohol. Padahal, dua cara tersebut dinilai kurang tepat.
Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, menerangkan jika kompres anak diberikan dengan air yang terlalu dingin, maka pembuluh darahnya bisa mengecil, sehingga panas tubuh malah tidak keluar.
“Anak juga bisa semakin menggigil untuk mempertahankan kesimbangan suhu tubuhnya,” jelas dr. Dien kepada Kompas.com, Minggu (14/6/2020).
Baca juga: Jangan Keliru, Hasil Rapid Test Non-Reaktif Belum Tentu Negatif Covid-19
Sementara itu, mengompres dengan alkohol juga tidak dianjurkan karena berisiko mengiritasi mata, mengiritasi kulit, dan uapnya bisa terhirup. Uap alkohol diketahui dapat mengeringkan saluran hidung dan mulut.
Maka dari itu, dr. Dien menyampaikan, mengompres anak demam sebaiknya menggunakan air hangat. Hal itu dikarenakan, jika suhu di luar tubuh terasa hangat, maka tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup panas.
Dengan begitu, tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu tubuh lagi.
Semakin tinggi demam anak, menurut dia, akan lebih baik jika mereka dikompres dengan air yang lebih hangat atau panas juga.
Baca juga: WHO Ingatkan Anak Muda Juga Berisiko Terkena Covid-19 yang Parah
“Hal ini diperlukan agar perbedaan antara suhu air dengan suhu tubuh anak tidak terlalu besar,” jelas dia.
Selain itu, kompres air hangat juga dapat membuka pori-pori, sehingga panas dalam tubuh anak yang demam bisa keluar melalui pori-pori tersebut.
dr. Dien menjelaskan, air hangat yang diperlukan untuk mengompres anak demam yakni air yang memiliki suhu tidak melebihi suhu tubuh anak.
Dia berpendapat, suhu air yang paling baik untuk mengompres yakni 27-34 derajat Celsius.
Air dengan suhu tersebut lebih tepat digunakan untuk mengompres anak demam dengan suhu tubuh 38 derajat Celcius.
Sedangkan, anak yang mengalami demam dengan suhu tubuh mencapai lebih dari 39 derajat Celsius akan lebih tepat jika mereka dikompres dengan air hangat dengan suhu 34-37 derajat Celcius.
Baca juga: Ini Kadar Trombosit yang Dicurigai sebagai Tanda Demam Berdarah (DBD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.