KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia mengingatkan anak muda juga berisiko terkena Covid-19 yang parah ataupun meninggal karena infeksi virus corona tersebut.
Oleh sebab itu dibutuhkan kewaspadaan dan pengertian dari para anak muda untuk terus menjaga jarak fisik sebagai upaya melindungi diri dan orang lain dari Covid-19.
WHO Indonesia baru-baru ini mengunggah infografik dalam laman resminya www.int yang berisi keterkaitan antara Covid-19 dan anak muda.
Baca juga: 6 Efek Buruk Anggap Remeh Virus Corona
WHO mengungkap, anak-anak muda tak hanya berisiko terinfeksi Covid-19 yang parah ataupun meninggal karenanya, tetapi juga bisa menyebarkan penyakit ini kepada orang yang berisiko tinggi sehingga dapat menyebabkan kematian.
Orang yang berisiko tinggi di sini, yakni kakek, nenek, orangtua, teman, dan anggota keluarga yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
WHO pun menegaskan kembali, bahwa menjaga jarak fisik dapat adalah cara yang bisa dilakukan oleh anak muda untuk dapat menghentikan penyebaran Covid-19.
WHO menyarankan para anak muda untuk tetap di rumah saja dengan anggota keluarga jika diminta.
Jika ingin bertemu dengan teman atau anggota keluarga lain, dianjurkan bagi anak muda untuk melakukannya secara virtual saja.
Tidak ketinggalan, WHO mendorong anak muda rajin cuci tangan secara menyeluruh dengan air bersih mengalir dan sabun atau cairan antisepik berbahan darar alkohol.
Untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, anak muda juga disarankan melakukan disinfeksi permukaan benda atau barang yang sering disentuh, seperti ponsel, komputer, pegangan pintu, dan lain-lain.
Sedangkan ketika sedang sakit, anak muda dan siapa saja kini disarankan untuk tidak meninggalkan rumah.
Baca juga: Apakah Virus Corona pada Pasien yang Telah Sembuh Benar-benar Hilang?
Apabila membutuhkan layanan medis, coba lebih dulu menghubungi layanan medis atau fasilitas kesehatan.
“Jangan mengorbankan hidup. Tetap di rumah saja jika diminta. Berbicara dengan teman vita online atau panggilan telepon saja,” saran WHO Indonesia.
WHO menyadari situasi pandemi Covid-19 merupakan saat yang meresahkan bagi semua orang, termasuk anak-anak muda.