Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2020, 08:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

4. Fase infeksi kronos (AIDS)

Selama berlangsungnya fase ini, di dalam kelenjar limfa terus terjadi replikasi virus HIV yang diikuti kerusakan dan kematian SDF karena banyaknya virus.

Fungsi kelenjar limfa adalah sebagai perangkap virus menurun atau bahkan hilang dan virus dicurahkan ke dalam darah.

Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

Pada fese ini terjadi peningkatan jumlah virion secara berlebihan di dalam sirkulasi sistemik.

Respons imum tidak mampu meredam jumlah virion yang berlebihan tersebut.

Sementara, limfosit semakin tertekan karena intervensi HIV yang kian banyak.

Penurunan limfosit ini mengakibatkan sistem imun menurun dan penderita semakin rentan terhadap berbagai penakit infeksi sekunder.

Baca juga: Dapatkah Gejala Demam Berdarah (DBD) Disertai Batuk Pilek?

Perjalanan penyakit kemudian semakin progresif yang mendorong ke arah AIDS.

Infeksi sekunder yang sering menyertai, di antaranya adalah:

  • Pneumonia yang disebabkan oleh Pneumocytis carinii
  • Tuberkulosis
  • Sepsis
  • Toksoplasmosis ensefalitis
  • Diare akibat kriptisporidiasis
  • Infeksi virus sitomegalo
  • Infeksi virus herpes
  • Kandidiasis esophagus
  • Kandidiasis trachea
  • Kandidiasis bronchus atau paru-paru
  • Infeksi jamur jenis lain, misalnya histoplasmosis, koksidiodomikosis

Kadang-kadang juga ditemukan beberapa jenis kanker, yakni kanker kelenjar getah bening dan kanker sarcoma Kaposi’s.

Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Dedi Mulyadi: Ada yang Nunggak 18 Tahun, Mau Kapan Bayarnya?

Pada tahap ini, penderita HIV/AIDS harus segera dibawa ke dokter dan menjalani terapi anti-retroviral virus (ARV).

Terapi ARV bakal mengandalikan virus HIV di dalam tubuh sehingga dampak infeksi bisa ditekan.

Meski demikian, HIV sebenarnya dapat dikenalikan sedini mungkin sehingga bisa menekan peluang timbulnya AIDS.

Baca juga: Kanker Hati: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Maka dari itu, sangat dianjurkan bagi masyarakat yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS untuk melakukan cek darah sedini mungkin.

Masyarakat yang termasuk berisiko tinggi, di antaranya yakni pengguna narkoba dengan jarum suntik, kerap berganti pasangan dan berhubungan seks tanpa kondom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kebijakan Tarif "Liberation Day" Donald Trump, Apa Dampaknya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau