Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2020, 08:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Virus HIV dapat masuk ke dalam sel darah putih dan merusaknya, sehingga jumlah sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi akan menurun.

Sebagai akibat dari kondisi tersebut, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan penderitanya mudah terkena berbagai penyakit. Kondisi inilah yang disebut sebagai Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS).

Baca juga: Jadi Penyakit Menakutkan, Benarkah HIV/AIDS Tidak Bisa Diobati?

Jadi, AIDS adalah kumpulan penyakit (sindrom) yang muncul akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.

Melansir Buku Bahan Ajar AIDS pada Asuhan Kebidanan (2015) oleh Yulrina Ardhiyanti, SKM., M.Kes., dkk., ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh, maka semua penyakit dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah (infeksi oportunistik).

Oleh karena sistem kekebalan tubuh penderita AIDS menjadi lemah, maka penyakit yang tadinya tidak berbahaya bisa menjadi sangat berbahaya.

AIDS biasanya disertai adanya bermacam-macam penyakit, seperti penyakit konstitusional, penyakit saraf, hingga penyakit infeksi sekunder.

Tahapan infeksi HIV berkembang jadi AIDS

Seseorang yang terinfeksi HIV pada umumnya tak langsung menyadari terpapar virus berbahaya tersebut.

HIV kira-kira membutuhkan waktu 2-15 tahun hingga menimbulkan gejala.

Melansir Buku HIV & AIDS: Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis, dan Sosial Edisi 2 (2014) oleh Nasronudin, perjalanan infeksi HIV, jumlah virus dan gejala klinis melalui 3 fase ditambah 1 periode (4 tahap).

Baca juga: Lawan Stigma, Pengidap HIV Bukan untuk Dijauhi

Berikut tahapan infeksi HIV berkembang menjadi AIDS:

1. Periode masa jenderla

Periode masa jendela yaitu periode di mana pemeriksaan tes antibody HIV masih menunjukkan hasil negatif walaupun virus sudah masuk ke dalam darah pasien dengan jumlah yang banyak.

Antibodi yang terbentuk belum cukup terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium karena kadarnya belum memadai.

ANtibodi terhadap HIV biasanya baru muncul dalam 3-6 minggu hingga 12 minggu setelah infeksi primer.

Baca juga: 16 Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau