Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini 6 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang

Kompas.com - 14/06/2020, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Selain menghemat uang, memanaskan makanan sisa memang lebih praktis daripada kita memasak kembali makanan yang baru.

Ternyata, kebiasaan ini berbahaya bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan bisa menghasilkan zat beracun saat dipanaskan ulang.

Tentunya, hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan kita.

"Tidak semua jenis makanan bisa kita panaskan ulang, terutama makanan yang berprotein tinggi," ucap ahli nutrisi Lokendra Tomar.

Baca juga: Minum Teh Bikin Sering Buang Air Kecil, Kok Bisa?

Berikut enam makanan yang tidak bisa dipanaskan ulang:

1. Sayuran dengan nitrat yang tinggi

Beberapa jenis sayuran seperti bayam atau sayuran berdaun hijau, wortel, lobak atau bahkan seledri mengandung nitrat yang tinggi.

Ketika dipanaskan kembali, sayuran kaya nitrat ini memproduksi zat beracun yang bersifat karsinogenik.

Bayam mengandung zat besi dalam jumlah besar, memanaskannya kembali dapat mengoksidasi zat besi yang ada dalam bayam.

Oksidasi zat besi menghasilkan radikal bebas berbahaya yang menyebabkan banyak penyakit termasuk infertilitas dan kanker.

2. Nasi

Menurut Badan Standar Makanan Inggris, nasi yang dipanaskan ulang bisa menyebabkan keracunan.

Nasi yang disimpan terlalu lama biasanya mengandung bakteri Bacillus Cereus. Jika di panaskan, bakteri ini dapat menghasilkan spora yang beracun.

Setelah nasi dipanaskan dan ditinggalkan pada suhu kamar, setiap spora yang dikandungnya dapat berlipat ganda, yang bisa menyebabkan keracunan makanan saat dikonsumsi.

3. Telur

Telur merupakan sumber protein tinggi yang bisa menyebabkan keracunan serius ketika dipanaskan berulang.

Ketika telur usai dimasak, kita harus segera mengonsumsinya. Telur yang kaya protein ini juga mengandung banyak nitrogen.

Jika dipanaskan, nitrogen bisa mengasilkan zat karsinogenik.

Baca juga: Sering Berpikir Negatif Tingkatkan Risiko Demensia, Kok Bisa?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau