KOMPAS.com - Momen menyusui tak hanya membuat ikatan antara ibu dan anak semakin erat. Menyusui juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan bagi wanita.
Menurut spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Clevelanf Clinic, Sara Wiswell, menyusui bisa membantu wanita untuk menurunkan berat badan dan meminimalisir risiko kanker payudara.
Sayangnya, tidak semua wanita bisa menyusui dengan lancar karena berbagai faktor.
"Tantangan terbesar yang dihadapi banyak ibu adalah kembali bekerja. Memiliki seorang bayi yang baru lahir bisa menjadi tantangan tersendiri, dan kembali bekerja akan semakin menambah tekanan," ucap Wiswell.
Oleh karena itu, Wiswell menyarankan para ibu yang bekerja untuk melakukan persiapan secara menyeluruh, terutama mencari tahu di mana ia bisa memompa asi dan menyesuaikan jadwal menyusui dengan rutinitas kerja yang ia lakoni.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Hamil Tanpa Disertai Mual
Melansir laman Ombusman Republik Indonesia, Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 128 ayat (2) mengatakan ibu mendapatkan jaminan, bahwa selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
Bahkan fasilitas khusus tersebut diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.
Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik juga menyatakan agar instansi penyelenggara pelayanan publik juga harus menyediakan sarana/prasarana bagi ibu menyusui atau yang sering disebut dengan pojok laktasi.
Aturan tersebut tentu membuat ibu yang bekerja di swasta atau pada instansi pemerintah, keduanya tetap mendapatkan hak yang sama untuk menyusui.
Beberapa wanita memiliki produksi ASI yang kurang stabil sehingga mereka kesulitan ketika harus menyusui sang buah hati.
Menurut Wiswell, kondisi tersebut bisa diatasi dengan cara yang mudah.
"Amati waktu di mana produksi ASI berlimpah dan diskusikan dengan konsultan laktasi untuk menemukan pasang surut produksi asi, termasuk bagaimana cara kita menyesuaikannya," ucap Wiswell.
Jika produksi ASI mengalami penurunan, para ibu bisa melakukan teknik berikut:
1. Meningkatkan frekuensi menyusui
Tambahkan sesi menyusui. Jika Anda harus bekerja di luar rumah, cobalah pada malm hari, pagi, atau akhir pekan.
2. Menambah frekuensi pompa ASI
Menambah intensitas pompa ASI selama lima hingga 10 menit setiap hari akan mengirimkan sinyal pada tubuh untuk meningkatkan produksi air susu.
Baca juga: 3 Perawatan untuk Hamil Anggur
3. Pijat payudara atau kompresi
Cara ini bisa menignkatkan aliran ASI saat menyusui atau memompa.
4. Hindari stres dan dehidrasi
Stres dan kurang istirahat akan menghambat produksi ASI. Selain itu, asupan cairan dan tingkat nutrisi juga sangat berperan dalam produksi air susu.
5. Konsumsi zat atau makanan penambah ASI
Jenis makanan tertentu juga membantu meningkatkan produksi air susu. Makanan tersebut antara lain oatmeal, wortel, buah bit, dan masih banyak lainnya.
Jika tidak bisa membrikan ASI secara ekslusif, Wiswell menyarankan para ibu bisa mencoba kombinasi pemberian ASI dan susu formula.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sang buah hati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.