Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 12/11/2021, 11:11 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu penyakit yang sering dikeluhkan adalah batuk. Kondisi ini seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari.

Batuk adalah cara alami tubuh menjaga kebersihan tenggorokan dari dahak maupun pemicu iritasi lainnya.

Kendati bertujuan melindungi tubuh, namun batuk yang tak kunjung sembuh bisa cukup menjengkelkan.

Batuk umumnya kian menjadi-jadi di malam hari. Terutama dalam posisi berbaring.

Melansir Women's Health, batuk baik jenis kering maupun berdahak, bisa disebabkan infeksi virus atau bakteri, alergi, asam lambung naik, sampai asma.

Baca juga: Batuk Berdahak: Ciri-ciri, Penyebab, Diagnosis

Bagi Anda yang ingin mengatasinya, berikut sejumlah obat batuk alami yang ampuh meredakan batuk:

1. Teh herbal madu hangat

Menurut penelitian, madu merupakan obat batuk anak alami yang bisa meredakan batuk.

Melansir Medical News Today, sebuah studi membandingkan anak-anak batuk yang diberi madu dan obat batuk jenis dextromethorphan.

Dari hasil penelitian, madu lebih memberikan efek lega di tenggorokan ketimbang dextromethorphan.

Cara menggunakan madu untuk mengobati batuk cukup mudah. Campurkan dua sendok teh madu dengan air hangat atau teh herbal. Minum campuran ini sekali atau dua kali sehari.

Ingat, jangan berikan madu kepada bayi di bawah usia satu tahun karena rentan menimbulkan reaksi alergi.

Baca juga: 7 Cara Alami Meredakan Batuk Berdahak

2. Jahe

Ilustrasi jahe.shutterstock.com/Charoenkrung_Studio99 Ilustrasi jahe.
Jahe merupakan obat batuk kering alami. Rempah-rempah yang kerap digunakan sebagai bahan jamu atau bumbu memasak ini punya formula antiperadangan.

Studi menunjukkan, senyawa antiperadangan pada jahe dapat melemaskan membran di saluran udara. Sehingga, intensitas batuk bisa berkurang.

Cara menggunakan jahe untuk mengatasi batuk, seduh 20-40 gram irisan jahe ke dalam secangkir air panas.

Diamkan selama beberapa menit sebelum diminum. Tambahkan madu dan perasan lemon untuk meningkatkan khasiatnya.

Namun hati-hati, beberapa orang yang punya masalah lambung bisa mengalami sakit perut saat minum air seduhan jahe.

Baca juga: Bikin Susah Tidur, Begini 7 Cara Alami Mengatasi Batuk di Malam Hari

3. Banyak minum air

Menjaga kecukupan cairan tubuh sangat penting bagi orang yang sedang batuk atau pilek.

Studi menunjukkan, minum air dengan suhu ruangan dapat meredakan gejala batuk, pilek, dan bersin.

Jika batuk disertai gejala flu atau pilek, minum air hangat. Namun, jika batuk disertai radang tenggorokan, hindari minuman terlalu panas.

Beberapa jenis cairan yang bisa menenangkan batuk di antaranya kuah kaldu, teh herbal, air putih hangat, atau wedang jeruk.

4. Kumur larutan air garam

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Larutan air garam merupakan obat batuk berdahak alami karena bisa mengurangi lendir yang menempel di bagian belakang tenggorokan.

Untuk membuat larutan air garam, cukup aduk setengah sendok teh garam ke dalam secangkir air hangat. Tunggu sampai tidak terlalu panas, baru gunakan untuk berkumur.

Biarkan larutan menjangkau bagian belakang tenggorokan selama beberapa saat, sebelum Anda membuangnya.

Berkumurlah dengan air garam selama beberapa kali sehari sampai kondisi batuk membaik.

Hindari memberikan larutan air garam kepada anak-anak yang belum bisa berkumur dengan benar.

Baca juga: Batuk Kering (Tidak Berdahak): Ciri-ciri, Penyebab, Cara Mencegah

5. Nanas

Nanas mengandung bromelain yang bisa digunakan sebagai obat batuk herbal.

Bromelain adalah enzim yang banyak ditemukan dalam bagian tengah buah nanas.

Bromelain memiliki zat antiperadangan serta bisa memecah lendir dan mengeluarkannya dari tubuh.

Untuk menggunakan nanas sebagai obat batuk alami, makan nanas atau minum jus nanas sampai ke bagian tengah atau inti buah.

Hal yang perlu diingat, konsumsi nanas tidak boleh berbarengan dengan obat pengencer darah dan antibiotik tertentu, karena memicu efek samping.

Baca juga: Resep Infused Water Nanas, Bisa untuk Mengatasi Batuk dan Pilek

6. Thyme

Ilustrasi thymeshutterstock Ilustrasi thyme
Rempah-rempah yang kerap digunakan sebagai bumbum masakan ini juga bisa jadi obat batuk alami yang ampuh meredakan batuk.

Kandungan antioksidan dalam thyme disebut bisa meredakan batuk, terutama jenis bronkitis.

Untuk mengobati batuk dengan thyme, buah teh thyme dengan menyeduh dua sendok teh thyme kering dan secangkir air panas.

Biarkan selama 10 menit, baru saring dan minum selama beberapa kali sehari.

Baca juga: 4 Cara Alami Mengobati Batuk pada Ibu Hamil

7. Probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme yang bisa memberikan sederet manfaat kesehatan, termasuk mengatasi batuk.

Melansir Healthline, probiotik dapat membantu menyeimbangkan flora pencernaan. Keseimbangan flora di dalam tubuh dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh.

Studi juga menunjukkan, probiotik jenis lactobacillus dapat mengurangi reaksi alergi seperti batuk dan pilek.

Beberapa pilihan probiotik yang mengandung lactobacillus di antaranya yoghurt, sup miso, dan roti dengan ragi sourdough.

Baca juga: Mengenal Apa itu Probiotik dan Jenis-jenisnya

8. Peppermint

Ilustrasi peppermintshutterstock Ilustrasi peppermint
Daun peppermint dikenal memiliki khasiat sebagai obat batuk herbal.

Kandungan menthol dalam peppermint dapat menenangkan tenggorokan dan bertindak sebagai dekongestan atau pemecah lendir.

Anda bisa menggunakan peppermint untuk obat batuk alami dengan minum teh peppermint atau menghirup uap minyak esensial peppermint.

Jika batuk Anda tidak kunjung membaik setelah tiga minggu menggunakan obat batuk alami, Anda wajib berkonsultasi ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau