KOMPAS.com - Air menjadi kebutuhan paling dasar bagi manusia. Ketika tidak mendapatkan cukup air, tubuh akan mengalami dehidrasi yang bisa membahayakan.
Namun, bagaimana ketika tubuh justru mendapatkan asupan air berlebihan?
Seperti dehidrasi, terlalu banyak asupan air dalam tubuh ternyata juga bisa berbahaya bagi tubuh.
Kondisi ini disebut overhidrasi.
Baca juga: 3 Manfaat Air Mineral yang Sayang Dilewatkan
Melansir dari Healthline, overhidrasi dapat menyebabkan keracunan air, yaitu ketika jumlah garam dan elektrolit lain dalam tubuh menjadi terlalu encer.
Jika elektrolit Anda turun terlalu rendah terlalu cepat, itu bisa berakibat fatal. Berbagai penelitian menunjukkan minum terlalu banyak air bisa menyebabkan rasa mual, muntah, pingsan, koma, hingga kematian.
Kematian karena kelebihan cairan memang jarang terjadi, tetapi itu bukan hal yang mustahil.
Untuk itu, kita perlu mengatur jumlah air yang kita minum. Selain itu, mengenali tanda keracunan air juga perlu dilakukan.
Merangkum dari Insider, setidaknya ada 9 tanda seseorang mengalami kelebihan minum air.
Para ahli percaya bahwa rasa haus adalah sinyal tubuh untuk memberi tahu kapan harus minum.
Menenggak banyak air ketika tidak haus bisa membuat overhidrasi bagi tubuh. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Elektrolit seperti kalium, natrium, dan magnesium membantu mengatur banyak hal dari ginjal hingga fungsi jantung.
Jika Anda memiliki aktivitas fisik yang berat atau sering bekerja di luar ruangan, biarkan tubuh Anda memberitahu kapan harus minum.
Jika urine berwarna keruh berarti bahwa Anda sedang mengalami dehidrasi, maka urine yang benar-benar bening juga menunjukkan hal sebaliknya.
Menurut Healthline, urine tidak berwarna sama sekali mungkin berarti bahwa Anda terlalu banyak minum.