Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Brokoli dan Kembang Kol, Mana yang Lebih Sehat?

Kompas.com - 09/07/2020, 09:02 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Brokoli dan kembang kol memiliki bentuk yang serupa sehingga seringkali dibandingkan oleh banyak orang.

Faktanya, dua sayuran ini memang berasal dari famili yang sama serta memiliki beberapa kesamaan dalam hal nutrisi dan manfaat.

Meski demikian, brokoli dan kembang kol memiliki perbedaan yang sangat signifikan.

Baca juga: Konsumsi Mentega Bisa Tingkatkan Kolesterol, Begini Baiknya

Perbedaan nutrisi

Brokoli dan kembang kol memiliki kalori yang rendah namun kaya akan vitamin dan mineral.

Keduanya juga berserat tinggi, mengandung nutrisi penting, membantu mengontrol gula darah, dan menjaga kesehatan jantung.

Dua jenis sayuran ini juga kaya akan vitamin C, yang baik untuk pembentukan tulang, meningkatkan imunitas, dan menyembuhkan luka.

Selain itu, sayuran ini juga kaya akan mikronutrien seperti folat, potasium, tembaga, dan mangan.

Namun, brokoli mengandung vitamin C dan K dalam jumlah yang lebih tinggi, sedangkan kembang kol mengandung asam pantotenat dan vitamin B-6 yang lebih banyak.

Manfaat kesehatan

Baik brokoli dan kembang kol, keduantya sama-sama memiliki manfaat kesehatan berikut:

1. Sumber antioksidan

Brokoli dan kembang kol kaya akan antioksidan, yang bermanfaat untuk mengurangi kerusakan sel, mengurangi peradangan, dan melindungi diri dari penyakit kronis.

Kembang kol juga merupakan sumber antioksidan baik, seperti asam protocatechuic, asam coumaric, dan asam vanili.

Sementara itu, brokoli kaya akan lutein dan zeaxanthin, yang penting untuk kesehatan mata.

2. Mencegah kanker

Brokoli dan kembang kol masing-masing mengandung sejumlah antioksidan, yang berpotensi dapat membantu melindungi tubuh dari jenis kanker tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com