Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2020, 19:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Madu adalah salah satu makanan yang sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan.

Dalam berbagai budaya selama berabad-abad, cairan manis ini telah digunakan dalam banyak keperluan pengobatan.

Salah satu yang paling dikenal adalah penggunaan madu dalam pengobatan Ayurveda sela sebagai obat pencernaan dan ketidakseimbangan pada tubuh.

Baca juga: Begini Cara Paling Sehat Konsumsi Madu

Sebuah temuan yang dipublikasikan dalam Iranian Journal of Basic Medical Sciences tahun 2013 juga menunjukkan bahwa madu telah digunakan oleh manusia sejak 8.000 tahun lalu.

Hingga masa kini pun, madu masih dipercaya punya banyak manfaat untuk tubuh. Tapi, apa saja manfaat dari madu yang sudah terbukti secara ilmiah?

1. Energy booster

Madu merupakan cairan kental manis yang dibuat oleh lebah. Lebah mengumpulkan gula dari nektar bunga di lingkungannya.

Produk akhirnya adalah madu, yaitu cairan yang berfungsi sebagai cadangan makanan untuk lebah.

Merangkum dari Healthline, secara nutrisi, satu sendok makan madu mengandung 64 kalori dan 17 gram gula termasuk fruktosa, glukosa, maltosa, dan sukrosa.

Kandungan tersebut membuat madu menjadi sumber energi yang baik.

Glukosa dalam madu dapat diserap oleh tubuh dengan cepat dan memberikan dorongan energi langsung. Sementara itu, fruktosa memberikan energi berkelanjutan karena diserap lebih lambat.

Madu juga ditemukan menjaga kadar gula darah cukup konstan dibandingkan dengan jenis gula lainnya.

2. Mengobati batuk

Sebuah studi tahun 2012 yang terbit dalam Journal Pediatrics menemukan bahwa konsumsi dua sendok teh madu bisa membantu menyembuhkan batuk yang membandel.

Baca juga: Bolehkah Minum Obat Setelah Minum Madu?

Hal ini diketahui karena sifat anti-mikroba dalam madu yang bisa membunuh bakteri tertentu.

Penelitian lain yang melibatkan 139 anak menemukan bahwa madu dapat meredakan batuk di malam hari dan meningkatkan kualitas tidur dibanding obat batuk anak.

Merangkum dari CNN, penelitian lain di Italia dan Israel juga menunjukkan hasil serupa meski menggunakan jenis madu yang berbeda.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau