KOMPAS.com - Kanker prostat yang seringkali dialami pria sebenarnya bisa diobati dengan deteksi dini.
Di negara maju sekelas Amerika Serikat, sekitar satu dari sembilan pria terdiagnosis mengalami penyakit ini.
Kabar baiknya, angka kematian akibat kanker prostat di negara tersebut hanya satu dari 41 kasus.
Kecilnya angka tersebut karena adanya deteksi dini yang membantu efektivitas pengobatan.
Deteksi dini akan membantu menekan penyebaran sel kanker ke seluruh organ tubuh sehingga pengobatan akan membuahkan hasil yang efektif.
Agar lebih peka dengan kondisi tubuh, kita juga harus memahami gejala-gejala yang biasa dialami penderita kanke prostat.
Baca juga: Waspada Ejakulasi Tertunda, Bisa Kurangi Kualitas Bercinta
Seringkali, kanker prostat tahap awal tidak menunjukan gejala. Itu sebabnya, dibuthkan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksinya.
Pemeriksaan kesehatan biasanya melibatkan kadar PSA (Prostate Specific Antigen) dalam darah.
Kadar PS yang tinggi bisa menunjukan adanya indikasi serius kanker prostat dalam tubuh.
Namun, gejala umum yang seringkali dirasakan penderita kanker prostat antara lain:
Kanker prostat yang telah berkembang menjadi stadium lanjut biasanya menimbulkan gejala berikut:
Jika tidak segera diatasi, kanker prostat bisa mengakibatkan berbagai hal berikut:
1. Kanker yang menyebar
Kanker prostat dapat menyebar ke organ-organ terdekat, seperti kandung kemih atau aliran darah dan sistem limfatik ke tulang serta organ lain.
Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang. Ketika menyebar, jenis kanker ini akan sulit disembuhkan.
Baca juga: 3 Obat Demam yang Bisa Dibeli Tanpa Resep, Mana yang Terbaik?
2. Inkontinensia
Baik kanker prostat dan perawatannya dapat menyebabkan inkontinensia urin.
Namun, inkontinensa urin ini bisa membaik seiring berjalannya waktu.
3. Disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh kanker prostat atau perawatannya, termasuk operasi, radiasi atau perawatan hormon.
Obat-obatan, alat vakum yang membantu mencapai ereksi dan operasi biasanya bisa digunakan untuk mengatasi hal ini.
Kanker prostat bisa muncul ketika perubahan spesifik terjadi, biasanya dalam sel kelenjar.
Sel kanker atau prekanker di kelenjar prostat ini disebut prostatic intraepithelial neoplasia (PIN).
Hampir 50 persen dari semua pria di atas usia 50 tahun memiliki PIN. Biasanya, sel kelenjar ini mengalami perubahan secara lambat dan tidak akan berubah menjadi kanker.
Namun, sel tersebut bisa berubah menjadi kanker sewaktu-waktu.
Jika sel kanker tidak agresif, dokter biasanya hanya akan melakukan pengawasan aktif dan memberikan pemeriksaan rutin.
Untuk kanker yang bersifat agresif, jenis pengobatan yang diberikan bisa berupa:
Baca juga: 8 Bentuk Penis, Manakah yang Tak Normal?
Kabar baiknya, kanker prostat bisa dicegah dengan cara berikut:
1. Hindari merokok
Ada faktor-faktor risiko tertentu untuk kanker prostat, seperti usia, yang tidak dapat kita kendalikan.
Namun, ada faktor lain yang bisa kita kendalikan seperti gaya hidup merokok. Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok bisa meningkatkan risiko kanker prostat. Itu sebabnya, kita disarankan untuk menghindari merokok.
2.Diet
Jenis makanan tertentu bisa membantu mengurangi risiko kanker prostat, seperti:
Selain itu, ada beberapa jenis makanan tertentu yang harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Berikut jenis makanan tersebut:
3. Olahraga
Olahraga juga membantu menjaga berat badan. Penelitian menunjukan obesitas bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, termasuk kanker prostat.
Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya kita berolahraga selama 30 menit setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.