KOMPAS.com - Diabetes termasuk salah satu penyakit kronis penyebab kematian terbanyak di dunia ini.
Tubuh penderita diabetes sering kali tak bisa memproduksi insulin atau hanya memproduksinya dalam tingkat rendah dan tak bisa menggunakannya secara efektif.
Akibatnya, kadar gula dalam darah mereka meningkat dan memicu berbagai komplikasi serius.
Insulin adalah hormon yang penting untuk memproses glukosa agar bisa digunakan sebagai energi untuk sel-sel tubuh.
Pada penderita diabetes tipe 1, tubuh pasien tidak bisa memproduksi insulin sama sekali karena sistem kekebalan tubuh mereka menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang bertugas memproduksi insulin.
Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 dan gestasional tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.
Baca juga: Sering Menimbun Barang Hingga Jadi Sampah, Hati-Hati Hoarding Disorder
Untuk mencegah berbagai komplikasi dan mempercepat penyembuhan, diperlukan deteksi dini.
Deteksi dini juga sangat penting untuk membantu pasien mengelola kadar gula.
Diabetes tipe 1 biasanya memunculkan gejala dengan cepat. Gejala bisa saja muncul di masa kanak-kanak atau remaja.
Namun, gejala diabetes tipe dua biasanya muncul setelah usia 45 tahuh.
Meski berbeda, diabetes tipe 1 dan 2 sama-sama disebabkan oleh insulin yang tidak mampu untuk memproses gula dalam darah.
Akibatnya, kadar glukosa menjadi tinggi sehingga sel-sel tubuh kekurangan energi.
Gejala yang umum terjadi pada penderita diabetes antara lain:
Banyak dari gejala-gejala ini terjadi sebagai akibat dari tubuh berusaha untuk menghasilkan energi meskipun gula darah berkurang atau tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Misalnya, seseorang mungkin mengalami kelelahan dan kelaparan karena mereka tidak dapat menyerap energi yang cukup dari makanan yang mereka makan.