Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Ini 7 Komplikasi yang Sering Terjadi pada Penderita Diabetes

Kompas.com - 17/07/2020, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Diabetes termasuk salah satu penyakit kronis penyebab kematian terbanyak di dunia ini.

Tubuh penderita diabetes sering kali tak bisa memproduksi insulin atau hanya memproduksinya dalam tingkat rendah dan tak bisa menggunakannya secara efektif.

Akibatnya, kadar gula dalam darah mereka meningkat dan memicu berbagai komplikasi serius.

Insulin adalah hormon yang penting untuk memproses glukosa agar bisa digunakan sebagai energi untuk sel-sel tubuh.

Pada penderita diabetes tipe 1, tubuh pasien tidak bisa memproduksi insulin sama sekali karena sistem kekebalan tubuh mereka menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang bertugas memproduksi insulin.

Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 dan gestasional tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.

Baca juga: Sering Menimbun Barang Hingga Jadi Sampah, Hati-Hati Hoarding Disorder

Untuk mencegah berbagai komplikasi dan mempercepat penyembuhan, diperlukan deteksi dini.

Deteksi dini juga sangat penting untuk membantu pasien mengelola kadar gula.

Gejala umum

Diabetes tipe 1 biasanya memunculkan gejala dengan cepat. Gejala bisa saja muncul di masa kanak-kanak atau remaja.

Namun, gejala diabetes tipe dua biasanya muncul setelah usia 45 tahuh.

Meski berbeda, diabetes tipe 1 dan 2 sama-sama disebabkan oleh insulin yang tidak mampu untuk memproses gula dalam darah.

Akibatnya, kadar glukosa menjadi tinggi sehingga sel-sel tubuh kekurangan energi.

Gejala yang umum terjadi pada penderita diabetes antara lain:

  • penglihatan kabur
  • kelelahan
  • rasa lapar dan haus yang tinggi
  • sering buang air kecil
  • mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki
  • luka yang tidak kunjung sembuh
  • penurunan berat badan tanpa alasan

Banyak dari gejala-gejala ini terjadi sebagai akibat dari tubuh berusaha untuk menghasilkan energi meskipun gula darah berkurang atau tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Misalnya, seseorang mungkin mengalami kelelahan dan kelaparan karena mereka tidak dapat menyerap energi yang cukup dari makanan yang mereka makan.

Kondisi ini juga membuat mereka sering buang air kecil dan sering merasa haus.

Hal ini terjadi karena terlalu banyak glukosa dapat menyebabkan tubuh membuang cairan dalam jumlah besar.

Baca juga: Kabar Bahagia, Diet Sehat Bantu Tekan Risiko Kanker Prostat

Komplikasi

Gula darah yang terlalu tinggi bisa menjadi racun dalam tubuh yang memicu berbagai macam penyakit. Itu sebabnya, penderita diabetes juga rentan mengalami berbagai komplikasi berikut:

1. Penyakit jantung

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada penderita diabetes.

Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung dan stroke.

2. Neuropati

Kadar glukosa darah tinggi dapat menyebabkan neuropati diabetik. Ada berbagai jenis neuropati yang dapat memengaruhi setiap bagian tubuh.

Biasanya, penderita diabetes rentan mengalami neuropati perifer yang memengaruhi bagian kaki dan tangan mereka.

3. Gastroparesis

Kerusakan pada saraf vagus, yang mengirimkan sinyal ke saluran pencernaan, dapat memengaruhi fungsi pencernaan.

Hal ini bisa memicu mual, mulas, penurunan berat badan, kembung, dan kehilangan nafsu makan.

4. Penyakit gusi dan kerusakan gigi

Diabetes mengurangi kemampuan mulut dan gusi untuk menyembuhkan dan melawan infeksi.

Obat untuk mengelola diabetes juga dapat menyebabkan mulut kering sebagai efek samping. Faktor-faktor ini meningkatkan risiko kerusakan gigi dan infeksi mulut.

5. Penyakit ginjal

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 33 persen penderita diabetes memiliki penyakit ginjal kronis.

Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah di ginjal. Padahal, ginjal memainkan peran penting dalam menyeimbangkan kadar cairan dan menghilangkan limbah dari tubuh.

Baca juga: Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Cara Mengatasinya

6. Gangguan penglihatan

Kadar gula darah tinggi dapat merusak fungsi mata dan menyebabkan kehilangan penglihatan.

Tingginya kadar gula bisa merusak pembuluh darag pada retina atau dalam istilah medis dikenal dengan retinopati.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan edema makula diabetik (DME), katarak, dan glaukoma.

Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi yang sering terjadi pada penderita diabetes dapat memperburuk kondisi ini.

7. Ketoasidosis diabetik

Kadar gula darah yang sangat tinggi yang bertahan lama dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik (DKA), yang merupakan kondisi di mana darah menjadi terlalu asam. Hal ini bisa mengancam jiwa jika tidak segera dilakukan perawatan.

Mereka yang telah mengalami ketoasidosis diabeteik juga sering kali mengalami gejala mulut kering, napas pendek, dan napas berbau tak sedap. Tak jarang, kondisi ini juga bisa memicu koma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau