Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Terjadi pada Tubuh Saat Kadar Gula Darah Terlalu Tinggi

Kompas.com - 16/07/2020, 16:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Secara alami, tubuh manusia mengandung gula dalam darah atau yang kerap disebut glukosa.

Gula dalam darah bertujuan untuk memberi energi pada sel dan organ tubuh. Namun, jumlah gula darah yang terlalu banyak bisa menyebabkan hiperglikemia.

Kadar gula darah seseorang bisa melonjak karena kondisi berikut:

  • memiliki kondisi medis tertentu
  • menggunakan obat-obatan tertentu
  • olahraga berlebihan
  • melewatkan makan atau makan terlalu sedikit
  • kadar insulin yang terlalu tinggi.

Baca juga: Mengenal Gejala Diabetes Neuropati dan Cara Mengatasinya

Gejala

Tanda-tanda seseorang mengalami hiperglikemia bisa berupa berikut ini:

  • menderita sakit kepala dan nyeri lainnya
  • sulit berkonsentrasi
  • merasa sangat haus atau lapar
  • merasa mengantuk atau lelah
  • penglihatan kabur
  • mulut terasa kering
  • kembung
  • sering buang air kecil
  • penyembuhan luka membutuhkan waktu lama.

Gula darah yang terlalu tinggi disertai dengan insulin rendah dapat menyebabkan peningkatan keton atau asam darah yang bisa memicu ketoasidosis diabetik.

Ketoasidosis diabeteik adalah komplikasi diabetes serius saat tubuh memproduksi keton berlebihan.

Hal ini bisa membuat penderitanya mengalami hal berikut:

  • sesak napas
  • bau nafas
  • detak jantung yang cepat
  • kebingungan dan disorientasi
  • muntah
  • dehidrasi
  • koma.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hiperglikemia jika kadar gula dalam darah lebih dari 250 ml/dl.

Efek gula darah tinggi pada tubuh

Gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan komplikasi berikut:

1. Sering buang air kecil dan haus

Gula darah tinggi bisa mempengaruhi ginjal dan kadar urin. Akibatnya, tubuh menarik lebih banyak air sehingga penderita sering buang air kecil.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa haus yang tinggi meskipun minum cukup cairan.

2. Penurunan berat badan

Gula darah tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tiba-tiba atau tanpa sebab yang pasti.

Hal ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan sehingga tubuh membakar massa otot dan lemak untuk energi.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau