KOMPAS.com - Salah satu hal yang menjadi kekhawatiran para kaum Adam adalah kepuasan ranjang dengan pasangan.
Ketika penis tak mampu tegak maka itu akan menjadi mimpi buruk bagi setiap pria. Kondisi ini dikenal dengan impotensi atau disfungsi ereksi.
Baca juga: Penis Berbau Tak Sedap? Bersihkan dengan Cara Ini
Menurut the Urology Care Foundation, kondisi penis loyo ini mempengaruhi sekitar 30 juta pria.
Meskipun bertambahnya usia adalah faktor utama dari kasus disfungsi ereksi, tapi ada banyak hal yang bisa membuat kondisi ini terjadi.
Bahkan, kebiasaan sehari-hari pun bisa menyebabkan penis loyo.
Lalu, apa saja kebiasaan yang bisa bikin penis loyo?
Ya, Anda tidak salah baca. Kecemasan di tempat kerja juga bisa menyebabkan penis loyo.
Merangkum dari New Jersey Urology, pria yang bekerja di lingkungan yang menyebabkan kecemasan dan atau depresi lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi.
Bukan rahasia lagi merokok menyebabkan banyak masalah kesehatan, tak terkecuali disfungsi ereksi.
Melansir dari Web MD, merokok dapat meningkatkan risiko pengerasan pembuluh darah. Hal ini mengurangi aliran darah ke penis.
Padahal, aliran darah inilah yang membantu Anda ereksi.
Siapa sangka setiap kilogram kelebihan berat badan Anda bisa berpengaruh pada performa Anda di ranjang.
Baca juga: Beredar 7 Cara Membesarkan Penis, Bagaimana Efek Sampingnya?
Memiliki berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah yang jadi penyebab disfungsi ereksi.
Saat ini, segala hal bisa mendatangi Anda tanpa harus repot bergerak. Sayangnya, hal ini bisa memicu kondisi penis loyo.
Olahraga teratur bisa membantu untuk mengurangi risiko impotensi.
Diabetes juga menjadi salah satu faktor risiko yang mempengaruhi aliran darah ke penis.
Ketika Anda didiagnosis dengan diabetes, ada baiknya mengonsumsi obat secara teratur, mengatur pola makan, serta olahraga.
Gaya hidup yang menyebabkan penis loyo salah satunya adalah kebiasaan pemicu kolesterol tinggi.'
Kolesterol tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah, termasuk yang ada di penis. Jika sudah begitu, hal ini akan mempengaruhi arteri yang menuju pada alat kelamin.
Alkohol membatasi aliran darah ke penis dan dapat menghambat produksi testosteron.
Testosteron rendah dapat memengaruhi tidak hanya kinerja, tetapi juga keinginan Anda untuk berhubungan seksual.
Baca juga: Teh Basi Bisa Menghaluskan Kulit sampai Memperbesar Penis, Benarkah?
Ganja, kokain, dan obat-obatan rekreasi lainnya juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Jenis obat-obatan ini dapat merusak pembuluh darah. Tak hanya itu, obat-obatan semacam ini juga dapat membatasi aliran darah ke penis.
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang menderita periodontis kronis lebih mungkin menderita impotensi.
Periodontis sendiri adalah infeksi gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.
Periodontis kerap sikaitkan dengan peradangan oral yang menurunkan produksi asam nitrat dan aliran darah.
Asupan natrium tinggi diketahui dapat membatasi aliran darah, termasuk ke alat kelamin. Hal ini dapat menyebabkan kondisi penis loyo.
Saat bersepeda, sebagian besar berat badan pria akan ditumpu pada perineum atau bagian bawah tubuh tempat saraf dan pembuluh darah penis berada.
Merangkum Verywell Health, hal ini berpotensi menyebabkan cedera pada bagian tersebut. Akibatnya, Anda bisa menderita disfungsi ereksi.
Baca juga: Jangan Salah Paham, Kenali 7 Fakta tentang Penis Berikut
Salah satu penelitian yang mengamati hubungan antara bersepeda dengan disfungsi ereksi dilakukan oleh Boston University School of Medicine.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.