Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2020, 09:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Obat sakit kepala, demam, atau nyeri yang berisi ibuprofen dan naproxen bisa mengancam ginjal Anda jika dikonsumsi terlalu banyak atau terlalu sering.

Tak hanya obat warung, melansir dari WebMD, mengonsumsi antobiotik terlalu sering juga dapat merusak ginjal. Hal ini bahkan bisa terjadi pada ginjal yang benar-benar sehat.

Untuk itu, ada baiknya konsultasikan obat yang digunakan pada dokter keluarga Anda.

6. Hati-hati konsumsi suplemen maupun obat herbal

Banyak orang berpikir suplemen makanan ataupun obat herbal tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi ginjal.

Di Indonesia sendiri, obat herbal seperti jamu atau jenis lainnya juga digemari. Sayangnya, tak banyak yang paham bagaimana aturan konsumsinya.

Untuk berjaga-jaga, tidak ada salahnya komunikasikan jenis suplemen maupun obat herbal yang akan Anda konsumsi.

7. Jauhi alkohol

Sama seperti merokok, alkohol juga sudah diketahui memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama sangat memungkinkan dapat menjadi penyebab masalah ginjal.

Alkohol akan membuat Anda dehidrasi. Ini membuat ginjal Anda harus bekerja keras.

Lebih lanjut, konsumsi alkohol juga kerap dihubungkan dengan obesitas, penyakit liver, tekanan darah tinggi, dan kondisi lain yang menempatkan stres.

Kondisi tersebut juga bisa memperberat kerja-kerja ginjal.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Sakit Batu Ginjal

8. Lakukan pemeriksaan rutin

Sangat penting untuk mengetahui risiko penyakit ginjal pada tubuh Anda. Untuk itu, cobalah lebih memperhatikan tubuh serta keluarga Anda.

Orang yang memiliki kerabat dengan riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes biasanya memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ginjal.

Biasanya, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin terkait riwayat keluarga tersebut.

Di luar riwayat penyakit keluarga, orang dengan risiko tinggi mengalami kerusakan ginjal dan sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan adalah:

  • Berusia di atas 60 tahun
  • Dilahirkan dengan berat badan lahir rendah
  • Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular
  • Mengalami obesitas

Pemeriksaan awal bisa membantu Anda mendapatkan pengobatan lebih awal pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau