Dalam dunia medis, menyusui telah lama dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara.
Melansir dari Parents, setidaknya ada empat studi yang mendukung pendapat tersebut.
Dalam salah penelitian yang dipublikasikan dalam The Lancet, manfaat ini dapat dirasakan secara maksimal jika ibu menyusui selama lebih dari satu tahun.
Penelitian lain yang terbit dalam jurnal Archives of Internal Medicine menemukan bahwa wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara mengurangi risiko terkena penyakit ini sebelum menopause hampir 60 persen jika mereka menyusui.
Beberapa studi juga telah membuktikan bahwa menyusui dapat menurunkan risiko beberapa jenis penyakit pada ibu.
Studi yang terbit dalam jurnal Pediatrics menyebutkan bahwa menyusui selama satu hingga dua tahun menurunkan risiko ibu terkena tekanan darah tinggi, artritis, lemak darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2 sebesar 10 hingga 50 persen.
Baca juga: Benarkah Menyusui dapat Melindungi Wanita dari Kanker Payudara?
Pemberian ASI eksklusif pada bayi juga dapat menjadi alat kontrasepsi alami bagi ibu.
Hal ini karena proses menyusui dapat menghentikan ovulasi dan menstruasi.
Meski begitu, beberapa ibu justru segera mendapatkan menstruasi setelah masa nifas selesai. Ini karena keseimbangan hormon setiap orang berbeda.
Dalam beberapa kampanye yang mendukung proses menyusui, kerap disebut bahwa aktivitas ini dapat membantu menghemat uang.
Menyusui dapat dilakukan secara gratis dan membuat ibu tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula.
Selain itu, aktivitas ini juga dianggap menghemat waktu. Ketika menggunakan susu formula, ibu harus meluangkan waktu untuk membersihkan dan mensterilkan botol.
Ibu menyusui tidak perlu melakukan hal tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.