Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Menyusui dapat Melindungi Wanita dari Kanker Payudara?

Kompas.com - 06/08/2020, 18:04 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber sciencealert,

KOMPAS.com - Ada banyak mitos mengenai menyusui yang dipercayai hingga saat ini. Saalh satu yang cukup populer adalah menyusui dapat mencegah kanker payudara.

Ternyata, asumsi tersebut bukan isapan jempol belaka. Dalam dunia medis, menyusui memang sering dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara.

Melansir dari Parents, setidaknya ada empat studi yang mendukung pendapat tersebut.

Baca juga: Puting Lecet saat Menyusui Bayi, Begini Cara Mengatasinya...

Dalam salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam The Lancet, manfaat ini dapat dirasakan secara maksimal jika ibu menyusui selama lebih dari satu tahun.

Penelitian lain yang terbit dalam jurnal Archives of Internal Medicine menemukan bahwa wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara mengurangi risiko terkena penyakit ini sebelum menopause hampir 60 persen jika mereka menyusui.

Tapi bagaimana bisa proses menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara pada wanita?

Virginia Borges, direktur pusat kanker Universitas Colorado untuk program kanker payudara wanita, menjelaskan hal tersebut dalam wawancaranya di Science Alert.

Borges menjelaskan bahwa menyusui bayi mengubah struktur payudara seorang ibu.

Bahkan, setelah masa menyusui berakhir, perubahan mikroskopis pada sistem pengiriman susu melindungi payudara terhadap sel pra-kanker.

Efek ini lebih sering dirasakan pada wanita yang telah menyusui lebih banyak anak atau untuk waktu yang lebih lama dibandingkan yang lain.

Semakin tua seorang wanita saat melahirkan pertama kali, semakin besar risiko kanker payudara yang dihadapi.

Tapi Borges mengingatkan bahwa hal ini tidak sesederhana itu.

"Saya tidak pernah ingin seorang wanita memutuskan tidak memiliki anak karena hal-hal yang berkaitan dengan kanker payudara," ungkap Borges.

Baca juga: Gejala Mastitis, Infeksi Payudara yang Kerap Dialami Ibu Menyusui

Menyusui mungkin cukup mengimbangi peningkatan risiko kanker payudara yang terkait kehamilan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menyusui dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker payudara agresif hingga 20 persen dibanding wanita yang tidak menyusui.

Sayangnya, ada satu kelompok yang tampaknya tidak mengalami efek yang sama. Kelompok tersebut adalah orang Amerika-Afrika.

Diketahui bahwa wanita kulit putih mengalami kanker payudara lebih sering setelah menopause dibanding wanita Amerika-Afrika.

Meski begitu, wanita Amerika-Afrika muda lebih mungkin menghadapi kanker payudara yang agresif dibanding wanita kulit putih.

Hal tersebut mungkin karena wanita kulit hitam lebih jarang menyusui.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, secara substansial lebih sedikit bayi Amerika-Afrika yang diberi asi daripada bayi kulit putih.

Hal tersebut menunjukkan bahwa menyusui terbukti memiliki perlindungan terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang untuk ibu dan anak.

Wanita kulit hitam lebih mungkin tidak mendapatkan dukungan menyusui di tempat kerja. Kurangnya dukungan dari masyarakat bisa jadi mempengaruhi sikap budaya mereka untuk tidak menyusui.

Pada 2014, CDC melaporkan bahwa rumah sakit dengan populasi pasien Amerika-Afrika yang lebih besar cenderung tidak mempromosikan ASI.

Baca juga: Berbagai Hal Perihal Menyusui yang Harus Diketahui Wanita

Lalu Apakah Perempuan Harus Menyusui Untuk Mencegah Kanker Payudara?

Tentu saja, kata Borges.

Namun tidak semua wanita atau bayi belum tentu dapat melalui proses menyusui.

Hal ini mungkin dipengaruhi oleh budaya, gaya hidup, dan berbagai faktor lainnya.

Jika seorang wanita tidak dapat menyusui atau memilih untuk tidak melakukannya, pilihan gaya hidup juga bisa membantu mencegah kanker payudara.

Perilaku seperti tidak mengonsumsi alkohol dan rajin berolahraga sangat terkait dengan perlindungan kanker payudara pra-menopause.

Borges menyebut tidak ada alasan untuk berpikir mereka (wanita yang tidak menyusui) tidak dapat melindungi diri dari kanker payudara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau