Meski begitu, jus sayur masih kekurangan serat yang berharga.
Padahal, serat dapat membantu Anda mengurangi rasa lapar.
Tak hanya itu, diet tinggi serat telah dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi dan diabetes.
Baca juga: Manfaat dan Risiko Kesehatan Konsumsi Jus Tomat
Selain berkaitan dengan diabetes tipe 2, konsumsi jus buah berlebihan juga berhubungan dengan kelebihan kalori.
Hal ini ditegaskan dalam studi yang dilakukan John Sievenpiper, profesor di Departemen Ilmu Gizi Universitas Toronto.
Dia menemukan efek negatif terhadap kadar gula darah dan insulin saat puasa ketika makanan memberikan kelebihan kalori dari gula, termasuk jus buah.
Namun, ketika kalori secara keseluruhan tidak berlebih, ada beberapa keuntungan mengonsumsi buah utuh dan jus buah.
Sievenpiper menyimpulkan bahwa 150 ml jus buah yang direkomendasikan WHO per hari merupakan porsi rata-rata yang masuk akal.
"Mengonsumsi buah utuh lebih baik daripada jus buah, tetapi jika Anda akan menggunakan jus sebagai pelengkap buah-buahan dan sayuran, tidak apa-apa. Namun, menjadi masalah jika Anda menggunakan jus untuk hidrasi dan minum dalam jumlah besar," kata Sievenpiper.
Untuk perkara diet, para ahli menyatakan bahwa sejumlah penelitian menunjukkan minum jus buah tidak lantas membuat kita makan lebih sedikit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.