Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Jus Buah Segar Minuman yang Menyehatkan?

Kompas.com - 15/08/2020, 16:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber WebMD,BBC

Padahal, konsumsi jus buah sendiri berarti mengonsumsi kalori yang cukup besar.

"Juga mudah untuk mengonsumsi jus buah dalam jumlah besar dengan cukup cepat, yang berarti kalori ekstra. Dan ketika kalori meningkat, ini dapat berkontribusi pada penambahan berat badan," kata Elvin.

Baca juga: Kerap Jadi Campuran, 2 Bahan Ini Malah Bikin Jus Buah Kurang Sehat

Benarkah jus buah dapat digunakan untuk dektoksifikasi?

Salah satu alasan populernya jus buah adalah upaya detoksifikasi. Namun, manfaat itu dibantah oleh Roger Clemens, profesor ilmu farmasi di University of Southern California.

"Seluruh konsep diet jus menjadi detoksifikasi adalah kekeliruan," kata Clemens.

"Kita mengonsumsi senyawa setiap hari yang mungkin beracun dan tubuh kami melakukan pekerjaan detoksifikasi dengan sendirinya dan menghilangkan segala yang kita makan dengan baik," sambungnya.

Hal ini juga berlaku jika Anda berpikir untuk menjadikan jus buah sebagai cara mendapatkan nutrisi.

"Ada banyak nutrisi yang terkandung di bagian buah-buahan seperti di kulit apel, yang hilang ketika Anda membuat jus," kata Heather Ferris, asisten profesor kedokteran University of Virginia, AS.

"Anda pada akhirnya hanya akan mengonsumsi air gula dengan beberapa vitamin saja," tegasnya.

Jadi, meskipun jus buah lebih baik daripada tidak ada buah sama sekali, ada batasnya.

Jus mengandung risiko ketika dikonsumsi lebih dari 150 ml per hari, atau ketika itu membuat kita melebihi asupan kalori yang direkomendasikan.

Lebih baik lagi jika Anda lamhsung memakan buah utuh untuk mendapatkan semua nutrisi dalam daging buah. Selain itu, seratnya akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar.

Baca juga: Konsumsi Jus Pare untuk Penderita Diabetes, Bagaimana Baiknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com