KOMPAS.com - Batuk seringkali dialami banyak orang, khususnya para perokok aktif.
Hal ini wajar terjadi karena merokok membuat tubuh menghirup banyak bahan kimia.
Bahan-bahan kimia tersebut bisa saja tersangkut di tenggorokan dan paru-paru.
Saat merokok, silia atau struktur seperti rambut kecil di sepanjang saluran udara kehilangan kemampuannya untuk mendorong bahan kimia dan benda asing keluar dari paru-paru.
Itu sebabnya, racun tetap berada di paru-paru lebih lama dari biasanya. Hal inilah yang memicu perokok sering mengalami batuk untuk mengeluarkan bahan kimia dari paru-paru.
Batuk pada perokok juga bisa disebabkan karena adanya lendir di tenggorokan.
Baca juga: 4 Gangguan Kesehatan yang Memicu Bau Mulut
Batuk yang dialami perokok juga bisa menjadi pertanda kanker paru-paru. Berikut tanda-tanda batuk yang memicu kanker paru-paru:
Batuk yang dialami perokok juga bisa mengakibatkan komplikasi seperti kerusakan tenggorokan, suara parau, gatal dan iritasi pada saluran pernapasan.
Selain itu, penumpukan bahan kimia di paru-paru juga bisa memicu berbagai gangguan seperti radang paru-paru, bronkitis, dan empisema.
Baca juga: Halusinasi: Penyebab, Jenis, hingga Cara Mengatasinya
Selain menggentikan atau mengurangi intensitas merokok, mengatasi batuk bisa menggunakan perawatan rumahan seperti menggunakan uap minyak kayu putih untuk meredakan gejala batuk.
Riset yang diterbitkan dalam BMC Complementary Alternative Medicine menunjukkan bahan kimia dalam minyak kayu putih efektif untuk mengatasi batuk pada perokok, bronkitis, dan faringitis.
Kondisi ini juga bisa diatasi dengan mengonsumsi teh hijau atau teh kamomil yang memiliki efek relaksasi pada tubuh.
Baca juga: Mengenal Hipnoterapi yang Diklaim Ampuh Atasi Kecemasan
Mengonsumsi madu yang diseduh dengan air panas juga bisa mengurangi iritai pada tenggorokan.
Jika batuk yang terjadi sangat intens dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk menghindari komplikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.