Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2020, 19:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Banyak wanita khawatir saat vaginanya terasa lembab karena banyak cairan atau becek.

Kondisi vagina becek umumnya normal. Cairan atau lendir di vagina dapat membantu kesuburan, membuat aktivitas seksual lebih nyaman, dan bisa mencegah nyeri pada vagina.

Namun, ada juga penyebab vagina becek yang perlu diwaspadai. Berikut penjelasannya.

Baca juga: Kentut dari Vagina, Normal atau Tidak?

Penyebab vagina becek yang normal

Dilansir dari Medical News Today, rata-rata wanita mengeluarkan cairan vagina sebanyak 1-4 milimeter per hari. Cairan tersebut berasal dari leher rahim dan kelenjar bartholin.

Leher rahim memproduksi lendir atau cairan selama siklus menstruasi wanita.

Begitu mendekati masa subur, serviks memproduksi lebih banyak cairan untuk membantu sperma bisa berenang menuju sel telur.

Sedangkan kelenjar bartholin yang terletak di dalam vagina berfungsi melumasi vagina agar tidak kering.

Kelenjar ini bisa menghasilkan cairan saat wanita terangsang dan selama aktivitas seksual.

Penyebab vagina becek lain bisa karena perubahan hormon. Saat hormon estrogen meningkat, vagina juga bisa lebih lembab karena kelenjar bartholin memproduksi lebih banyak cairan.

Wanita yang sedang menjalani terapi hormon juga acapkali merasakan vaginanya lebih becek dari biasanya.

Baca juga: Vagina Kering: Penyebab dan Cara Mengatasi

Penyebab vagina becek yang tidak normal

Ilustrasi vaginashutterstock Ilustrasi vagina
Di luar kondisi normal, penyebab vagina becek juga bisa karena masalah kesehatan, di antaranya:

  • Infeksi jamur

Ditandai dengan timbulnya cairan kental, putih, mirip keju cottage di vagina.

Gejala infeksi jamur yakni vagina becek, gatal, panas seperti terbakar, perih, dan hubungan seks terasa menyakitkan.

  • Bakteri vaginosis

Bakteri vaginosis atau ketidakseimbangan bakteri di vagina membuat vagina gatal, panas.

Selain itu, vagina becek dengan cairan berwarna putih, abu-abu, atau kuning yang berbau amis. Aromanya makin tak sedap setelah berhubungan seks.

Baca juga: 10 Alasan Kenapa Vagina Terasa Gatal

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau