KOMPAS.com – Kasus kanker pada anak memang jarang terjadi.
Berdasarkan data Organiasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus kanker pada anak hanya 0,5-4,6 persen dari total pengidap kanker di seluruh dunia.
Kasus kanker pada anak di Indonesia juga terbilang rendah.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Pentingnya Merawat Gigi Susu pada Anak
Persentase jumlah kanker anak di Tanah Air sekitar 3-5 persen dari keseluruhan kasus penyakit kanker.
Meski demikian, kasus kanker pada anak tetap harus diwaspadai karena bisa berakibat fatal.
Kanker menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun.
Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit terdeteksi.
Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) di Indonesia sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak ada 9 anak yang menderita kanker.
Sementara, pada anak usia 0-5 tahun, angka kejadiannya lebih tinggi, yakni mencapai 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia anak 5-14 tahun mencapai 10 per 100.000 anak.
Di Indonesia, setidaknya terdapat 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Tumor Payudara Jinak dan Kanker Payudara
Berikut perkiraan angka kerjadiannya mulai dari yang teratas:
Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak cenderung lebih sulit diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang mereka rasakan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar.
Melansir laman resmi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berikut ini berbagai tanda dan gejala kanker pada anak yang sering terjadi di Indonesia:
1. Leukemia