KOMPAS.com - Paparan sinar matahari berlebihan memang berefek negatif pada kesehatan kulit kita.
Namun, paparan sinar matahari dalam jumlah yang seimbang bisa mendatangkan banyak manfaat untuk kesehatan mental kita.
Melansir laman Healthline, sinar matahari bisa meningkatkan kadar serotonin yang mendungkung peningkatan suasana hati kita.
Kondisi ini juga bisa membantu kita untuk merasa tenang dan fokus. Tanpa paparan sinar matahari yang cukup, kadar serotonin dalam tubuh bisa menurun.
Hal ini bisa memicu berbagai risiko gangguan mental, salah satunya depresi.
Baca juga: Berenang Bisa Jadi Metode Atasi Depresi, Kok Bisa?
Pakar kesehatan mental Michael Roizen juga mengatakan, sinar matahari turut mempengaruhi sejumlah reseptor otak yang mempengaruhi kondisi mental dan kewaspadaan manusia.
"Itu sebabnya, paparan sinar matahari dalam jumlah sedang juga bisa meningkatkan suasana hati dan fokus pikian kita," tambah Roizen.
Peneliti dan ahli kesehatan mental Mithu Storoni juga mengatakan, paparan sinar matahari yang cukup membantu kita untuk tidur nyenyak di malam hari.
"Mendapatkan paparan sinar matahari di pagi hari akan memicu peningkatan melatonin di malam harinya," ucap Storoni.
Melatonin adalah hormon yang diproduksi kelenjar pineal di otak saat malam hari.
Hormon ini bisa memicu rasa kantuk dan meningkatkan kualitas tidur sekaligus menurunkan reaktivitas stres.
Selain itu, paparan sinar matahari yang cukup juga sangat penting untuk mempertahankan ritme sirkadian normal tubuh kita.
"Ritme sirkadian yang terganggu bisa memicu gejala depresi dan gangguan bipolar," tambah Storoni.
Meski memiliki dampak positif bagi kesehatan mental, paparan sinar matahari yang berlebihan bisa memicu kanker kulit dan merusak DNA sel.
Peneliti masih belum menemukan ukuran pasti paparan sinar matahari yang dibutuhkan manusia.
Namun, para ahli kesehatan percaya jumlah paparan sinar matahari yang dibutuhkan tiap individu tergantung pada jenis kulit dan berapa lama durasi paparan sinar matahari secara langsung.
Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Berat Badan Naik, Kok Bisa?
Orang yang memiliki kulit cerah biasanya lebih cepat terbakar sinar matahari daripada mereka yang berkulit gelap.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kita sebaiknya mendapatkan paparan sinar matahari selama lima hingga 15 menit di lengan, tangan, dan wajah sebanyak dua hingga tiga kali seminggu.
Hal itu dilakukan untuk mendapatkan asupan vitamin D secara langsung. Selain itu, gunakan tabir surya dengan kadar SPF minimal 15 untuk melindungi diri dari efek sinar ultraviolet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.