Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahpahaman tentang Darah Tinggi yang Perlu Diluruskan

Kompas.com - 27/08/2020, 12:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tidak seperti zat adiktif atau narkoba, obat hipertensi tidak menimbulkan ketergantungan.

Selama konsumsi obat tersebut, penderita hipertensi penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti anjurannya.

Baca juga: 5 Obat Darah Tinggi untuk Mengatasi Hipertensi

Selain konsumsi obat, penderita hipertensi biasanya juga akan dianjurkan untuk melakukan tes fungsi hati (SGOT/SGPT) dan ginjal (ureum/kreatinin) setiap 6 bulan.

Pemeriksaan ini untuk memastikan fungsi kedua organ tetap baik dan agar obat bisa dimetabolisme dan dikeluarkan dari tubuh, sehingga tidak terjadi penumpukan.

5. Hipertensi bisa disembuhkan

Anggapan ini keliru dan bisa jadi menyebabkan penderita berhenti minum obat.

Beberapa orang bahkan tidak lagi menjaga pola makan dan gaya hidup sehat karena menganggap hipertensi sebagai masalah kesehatan yang sepele (bisa disembuhkan).

Faktanya, hipertensi tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikendalikan.

Hanya sedikit orang yang hipertensinya tidak muncul dalam kurun waktu lama, yakni hingga bertahun-tahun atau puluhan tahun.

Baca juga: 7 Obat Asam Urat untuk Atasi Nyeri dan Turunkan Kadar Asam Urat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau