KOMPAS.com - Tekanan pekerjaan dan berbagai problem kehidupan memang seringkali mendatangkan stres dan lelah.
Kondisi ini bisa memicu hormon kortisol dalam tubuh yang juga dikenal dengan sebutan hormon stres.
Kortisol adalah salah satu hormon steroid dan dibuat di kelenjar adrenal. Sebagian besar sel di dalam tubuh memiliki reseptor kortisol.
Oleh karena itu, hormon ini juga banyak mempengaruhi fungsi tubuh kita.
Menurut data laman Hormone Health Network, kortisol dapat membantu mengontrol kadar gula darah, mengatur metabolisme, membantu mengurangi peradangan, dan membantu menjaga fungsi memori.
Pada wanita, kortisol juga mendukung perkembangan janin selama kehamilan. Itu sebabnya, kortisol sangat penting dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan tubuh.
Baca juga: Pahami, Manfaat dan Efek Samping Kacang Hijau
Sayangnya, kadar kortisol yang terlalu tinggi juga berefek negatif pada kesehatan.
Kadar kortisol yang tinggi bisa meningkakan risiko sindrom cushing, yang ditandai dengan kenaikan berat badan drastis di bagian wajah, perut, dan dada.
Sindrom Cushing juga menyebabkan wajah memerah, tekanan darah tinggi, dan perubahan pada kulit.
Kadar kortisol yang tinggi juga bisa memicu perubahan libido dan siklus menstruasi wanita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.