Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Manfaat Decluttering untuk Kesehatan Mental

Kompas.com - 29/08/2020, 19:33 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Decluttering adalah kegiatan membuang atau menyingkirkan sesuatu yang sudah tidak dibutuhkan dan tidak terpakai.

Biasanya, sejumlah orang mengalokasikan waktu khusus untuk melakukan decluttering secara berkala.

Ada juga yang menjalankan decluttering sembari bersih-bersih atau beres-beres tempat tinggalnya.

Baca juga: Bersih-bersih Rumah Bisa Bakar Lebih Banyak Kalori, Begini Caranya

Di luar faedahnya untuk meminimalkan penumpukan debu dan kotoran, rutin melakukan decluttering ternyata memberikan manfaat bagi kesehatan mental. Berikut beberapa di antaranya:

1. Mengurangi stres

Ilustrasi pakaian berantakanshutterstock Ilustrasi pakaian berantakan
Menurut Mayo Clinic, barang-barang yang menumpuk dan kondisi rumah yang berantakan dapat memicu peningkatan hormon kortisol biang stres kronis.

Sebaliknya, hidup dan tinggal di tempat yang rapi dan tenang dapat mengurangi stres dan rasa sedih.

Dengan alasan tersebut, salah satu manfaat decluttering untuk kesehatan mental adalah mengurangi stres.

Agar tidak merasa kewalahan saat decluttering, Anda bisa membangun kebiasaan sederhana dengan merapikan tempat tinggal setiap hari.

Luangkan waktu 10 sampai 15 menit setiap hari untuk menata sekaligus memilah barang yang sudah tidak digunakan.

Baca juga: Awas, Kamar Mandi Bisa Jadi Sarang Bakteri Jika Jarang Dibersihkan

2. Membantu pikiran lebih fokus

Ilustrasi meja kerja berantakanflickr/alancleaver Ilustrasi meja kerja berantakan
Barang-barang berserakan di meja dan kamar, atau file kiriman dari pesan singkat menumpuk di telepon pintar dapat membuat pikiran susah fokus.

Semakin banyak barang-barang menumpuk, perhatian dan konsentrasi jadi lebih mudah terpecah.

Lingkungan yang berantakan dapat membuat otak kurang efektif dalam memproses suatu informasi, akibatnya jadi lebih rentan frustasi.

Dengan kata lain, meluangkan waktu untuk decluttering dapat membantu pikiran lebih fokus.

Agar sesi decluttering tidak terlalu berat, luangkan waktu untuk menata ruangan setiap hari.

Selain itu, bersihkan juga file yang tidak terpakai di komputer atau telepon pintar Anda di pengujung hari.

Baca juga: 7 Manfaat Berkebun di Rumah untuk Kesehatan

3. Mengatasi susah tidur

Ilustrasi pria dan rumah berantakanshutterstock Ilustrasi pria dan rumah berantakan
Orang yang berbaring di tempat tidur sembari menatap tumpukan pakaian, cucian kotor, dan barang-barang yang tidak pada tempatnya cenderung tidak bisa beristirahat dengan tenang.

Dilansir Today, studi membuktikan bahwa orang yang terbiasa tidur di kamar yang berantakan lebih berisiko mengalami gangguan menimbun barang.

Gangguan menimbun barang termasuk salah satu masalah kesehatan mental karena bisa menyebabkan depresi dan gangguan kecemasan.

Para penimbun barang biasanya juga mengalami insomnia atau susah tidur di malam hari.

Bagi Anda yang susah tidur di malam hari, coba rajin-rajin melakukan decluttering agar kamar tidur dan tempat tinggal agar pikiran lebih tenang.

Baca juga: Waspada Tetanus saat Berkebun, Begini Cara Mencegahnya...

4. Membangun kepercayaan diri

Ilustrasi ruang yang berantakanshutterstock Ilustrasi ruang yang berantakan
Manfaat decluttering untuk kesehatan mental yang sayang dilewatkan adalah membangun kepercayaan diri.

Melansir Psychology Today, proses memilah dan menyingkirkan barang membuat orang berlatih mengambil keputusan sekaligus memecahkan masalah dengan cepat.

Apakah Anda akan menyimpan sesuatu atau tidak. Jika tidak dibuang, barang akan ditaruh di mana, dan sebagainya.

Kemampuan tersebut secara tidak langsung dapat memberikan kepuasaan diri dan membangun rasa kepercayaan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau